Sunday, April 26, 2015

Semua ada waktunya

udashidiq:

Apa jadinya jikalau jeruk dipetik sebelum ia matang?
Banyak cinta yang dipetik di saat yang salah, ia bahkan belum cukup matang untuk dinikmati manisnya.

Hasilnya apa….

cinta yang belum matang hanya akan dibuang, karena ia belumlah manis, belum layak untuk dinikmati

Bersabarlah

Ibnul Qayyim punya istilah yang sangat indah menjelaskan sabda Rasul bahwa mukmin itu seperti pohon kurma

Pohon kurma itu kata ibnul qayyim, paling sabar dedaunannya, tidak mudah jatuh diterpa angin kencang

Begitulah juga seorang mukmin, paling sabar saat musibah, saat menanti dan saat beramal

Tabah dalam cintanya, dalam amalnya..

#konsekuensi memilih untuk menunggu adalah bersabar. Semua ada waktunya.
#don't think too much, just do anything you can do. Let Allah take His turn then.

Friday, April 24, 2015

Kalaulah hati itu bersih...


quranid:

Kalau selama ini kita sulit untuk menjaga interaksi dengan Quran, mungkin karena hati kitanya sedang kotor tertutupi noda bekas dosa.

Maka mintalah Allah untuk membersihkan hatimu dengan memohon ampun kepada-Nya. Agar dengannya kita bisa merasakan lezatnya membaca Quran..

“Ya Allah, rahmatilah kami dengan Quran. Serta jadikanlah Quran sebagai imam, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah apa yang aku lupa dari
Quran. Ajarkanlah padaku apa yang aku tidak ketahui darinya, serta berikanlah kami.rezeki berupa kemampuan dan Kelezatan dalam membacanya di siang juga malam.
Serta jadikanlah Quran sebagai hujjah bagiku di yaumul akhir nanti yaa Rabbal ‘aalamiin”.

Allahummarhamna bil qur'aan

Wednesday, April 22, 2015

Tarjim Qur'an Harian #22042015

💦QS. Ali Imron : 14 - 17💦
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

أَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴﻄَﺎﻥِ ﺍﻟﺮَّﺟِﻴْﻢِ

بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik 
(surga)"
(QS. Ali Imran : 14)


قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
"Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya"
(QS. Ali Imran : 15)


الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka"
(QS. Ali Imran : 16)


الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
"(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur."
(QS. Ali Imran : 17)

    AHQ & IHQ
  " Majelis Ilmu Qur'ani "

Thursday, April 16, 2015

Kapan?

Apakah kita di cintai Allah?

Seseorang yang dicintai Allah mempunyai beberapa ciri:


Dipersulit untuk berbuat maksiat. Contohnya, seseorang itu berniat jahat atau buruk, ada aja caranya Allah untuk menggagalkan niat itu, misalnya tiba- tiba dia lupa, atau ketiduran atau dialihkan keurusan yang lain, bisa jadi langsung Allah tegur sebagai tanda bahwa niatnya itu ga akan direstui Allah.


Dimudahkan untuk taat sadar atau tanpa sadar, contohnya seseorang itu sedang tidur dimalam hari, waktu tajahud tiba, dia lupa pasang alarm tapi tiba- tiba ada kucing berantem, jadi aja dia kebangun, waktu dia ingin tidur lagi, mendadak Allah buat dia pingin buang air kecil, jadilah akhirnya Allah gerakkan hatinya untuk solat tahajud setelahnya. "Oh iya ya, mungkin ini cara Allah bangunin saya, biar saya tahajud :)". dan lain- lain. 

Selalu dibuat bergantung kepada Allah. Banyak yang mengira bahwa ujian, cobaan, kesulitan yang kita alami adalah hukuman dari Allah padahal belum tentu, bisa jadi itu adalah karunia Allah dalam bentuk lain, dengan kesulitan boleh jadi, kita jadi lebih dekat, lebih banyak beribadah, lebih banyak berdoa ke Allah. itu salah satu tanda bahwa Allah membuat kita bergantung kepadaNya. Intinya Allah itu ingin kita selalu dekat denganNya, karena belum tentu ketika Allah beri nikmat kita akan sedekat itu denganNya. 


~ Mesjid Istiqlal, 12 April 2015 ~
AA Gym   

Kenapa masih bertahan?

Karena...

Wednesday, April 15, 2015

Bersemangatlah, Kawan…

Satu waktu, sudah lama sekali…
Seseorang berkata dengan wajah sendu…

“Alangkah beratnya… Alangkah banyak rintangan… Alangkah berbilang sandungan… Alangkah rumitnya.”

Aku bertanya, “Lalu?”

Dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk…

“Apakah sebaiknya kuhentikan saja ikhtiar ini?”

“Hanya karena itu kau menyerah kawan?”
Aku bertanya meski tak begitu yakin apakah aku sanggup menghadapi selaksa badai ujian dalam ikhtiar seperti dialaminya,

“Yah… bagaimana lagi? Tidakkah semua hadangan ini pertanda bahwa Allah tak meridhainya?”

Aku membersamainya menghela nafas panjang,
Lalu bertanya, “Andai Muhammad -shalallaahu ‘alaihi wa sallam- berfikir sebagaimana engkau menalar, kan adakah Islam di muka bumi?”

“Maksudmu akhi?”  ia terbelalak.

“Ya. Andai Muhammad berpikir bahwa banyak kesulitan berarti tak diridhai Allah, bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?”

“Ada banyak titik sepertimu saat ini, Saat Muhammad bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar…
Mungkin saat dalam rukuknya ia dijerat di bagian leher, Mungkin saat ia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta, Mungkin saat ia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu, Mungkin saat ia dikatai gila, penyair, dukun, dan tukang sihir, Mungkin saat ia dan keluarga diboikot total di syi’b Abi Thalib, Mungkin saat ia saksikan sahabat-sahabatnya disiksa di depan mata, Atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang, Atau justru saat dunia ditawarkan padanya; tahta, harta, wanita…”

“Jika Muhammad berpikir sebagaimana engkau menalar, tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti?”

“Tapi Muhammad tahu, kawan… Ridha Allah tak terletak pada sulit atau mudahnya, berat atau ringannya, bahagia atau deritanya, senyum atau lukanya, tawa atau tangisnya”

“Ridha Allah terletak pada apakah kita menaatiNya dalam menghadapi semua itu? Apakah kita berjalan dengan menjaga perintah dan larangNya dalam semua keadaan dan ikhtiar yang kita lakukan?”
“Maka selama di situ engkau berjalan, bersemangatlah kawan…”

~ Dalam Dekapan Ukhuwah, Salim A. Fillah (via tumblr) ~

Masya Allah, yang terpenting Allah Ridha titik.

Saturday, April 11, 2015

Berapa 2 x 2?

TOLONG dijawab:
1. 2×2
2. 167×124
Ya, pertanyaan no.1 adalah pertanyaan intuitif dan dapat kita jawab secara intuitif, tapi pertanyaan no.2 adalah pertanyaan kognitif dan dibutuhkan usaha kognitif pula untuk menjawabnya, yang sayangnya untuk melakukan usaha kognitif kita sering kali malas.
Dan perlu diketahui, ternyata ketika seseorang sedang/akan melakukan maksiat, maka yang bekerja adalah sistem intuitif, bukan kognitif.
Itulah yang terjadi pada Adam dan Hawa, mereka secara intuitif terbujuk rayuan setan.dan kemudian menyesal setelah melakuannya
(setelah itu baru sistem kognitif mereka bekerja).
Nah, lain kali kalau mau melakukan kegiatan maksiat, pertimbangkan dulu dengan sistem kognitif diri kita, kalau tidak akibatnya berat.
Nabi Adam dibuang dari surga, dan jangan sampai kesempatan memperbaikinya di dunia ini kita sia-siakan.
Ya Allah, kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.
Sumber: https://www.islampos.com/berapa-2-x-2-176333/

Inilah Caraku

Dengan tak menghubungimu,
tak juga mengirim pesan untuk menanyakan kabarmu mungkin ini tak biasa.
Tapi bagiku,
Inilah cara terbaik
Aku menjauh darimu, Bukan karena aku membencimu.
Aku hanya ingin menjagaku juga menjagamu, Menjaga tulusnya hatimu, juga menjaga kesucian hatiku...
Inilah caraku ...
Dalam diamku...
Dalam cara tak biasaku...
Meski sulit...
Meski berat...
Namun ku tahu ini pilihan terbaik agar kita tak terlalu saling mengharap...
Karena berharap hanya pantas pada Sang Pemberi Nafas. Karena berharap hanya pantas digantungkan pada Sang Pengatur Detak Jantung..
Pada-Nya kuharap DIA kan menjagamu untukku, PadaNya kutitipkan hatimu,
Biarlah ku hanya bisa menyapamu lewat senandung do'a...
Agar Untukmulah segala kebaikan,
Agar bersamamulah segala keindahan kelak jika telah tiba waktunya, kan kita arungi hidup ini bersama hingga menuju Surga-Nya...
Aamiin Ya Rabbal'aalamiin

Friday, April 10, 2015

Sifat Kasih Sayang Harus Ada Pada Seorang Mukmin

Jum'at, 10 April 2015 / 20 Jumaditsani 1436 H

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ingatkah anda kisah shahih hadits seorang pelacur yang masuk surga karena memberi minum seekor anjing yang kehausan?

Tidakkah anda berpikir? Pelacur? Anjing?

Ya, sifat kasih sayang (rahmat) itu dan berjiwa hanif. Allah Maha tahu mana hati hamba-Nya yang benar-benar memiliki sifat ini. (ingat! bukan berarti pembenaran boleh menjadi pelacur asalkan memiliki sifat kasih sayang/rahmah, kita tidak tahu bagaimana hati pelacur tersebut, mungkin dia terpaksa dan hatinya terus mengingkari dan selalu berdoa agar bisa lepas dari kubangan tersebut)

Tidak layak seorang mengaku beriman dan mukmin tetapi kasar, banyak mencela, berkata kasar, wajah sangar, sombong dan tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Mengaku mukmin dan muslim harus disertai pembuktian memiliki rasa kasih sayang. Hati peka terhadap kebaikan dan peka terhadap orang yang lemah, miskin dan perlu ditolong. Kasih sayang kepada saudaranya, menginginkan kebaikan serta lembut terhadap saudaranya se-Islam.

Berikut kisahnya dalam hadits ini,

بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَسَقَتْهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ

“Tatkala ada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan berputar-putar mengelilingi sebuah sumur yang berisi air, tiba-tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang wanita pezina dari kaum bani Israil, maka wanita tersebut melepaskan khufnya (sepatunya untuk turun ke sumur dan mengisi air ke sepatu tersebut-pen) lalu memberi minum kepada si anjing tersebut. Maka Allah pun mengampuni wanita tersebut karena amalannya itu”[1]

Sifat rahmah dan kasih sayang sudah dicontohkan oleh teladan kita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (At Taubah: 128)

Dan beliau juga memerintahkan agar bersifat kasih sayang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabada,

إِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ

“Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang.”[2]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda

الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Para pengasih dan penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahmaan (Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang-pen), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yagn ada di langit”[3]

Al-Munaawir rahimahullah berkata,

بِصِيْغَةِ الْعُمُوْمِ يَشْمَلُ جَمِيْعَ أَصْنَافِ الخَلاَئِقِ فَيُرْحَمُ البَرّ وَالفَاجِرُ وَالنَّاطِقُ والْمُبْهَمُ وَالْوَحْشُ وَالطَّيْرُ

“Sabda Nabi (rahmatilah yang ada di bumi) dengan konteks keumuman, mencakup seluruh jenis makhluk, maka mencakup rahmat kepada orang baik, orang fajir, orang yang berbicara, orang yang bisu, hewan dan burung”[4]

Demikian semoga bermanfaat
 
------------------
[1] HR Al-Bukhari no 3467 dan Muslim no 2245
[2]  HR At-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir, dan dihasankan oleh Syaikh Albani dalam shahih Al-Jaami’ no 2377
[3] HR Abu Dawud no 4941 dan At-Thirmidzi no 1924 dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam as-Shahihah no 925
[4] Faidhul Qadiir 1/473, Maktabah At-Tijariyah, Mesir, cet. I, 1346 H, syamilah

=======================

♻♻♻♻♻♻♻♻
Facebook : Komunitas Ma'tsurat (KOMA)
Page : Komunitas Ma'tsurat - KOMA
Twitter : @komaindonesia
Email : komunitas.matsurat@gmail.com
Blog : komunitasmatsurat.blogspot.com
Gabung Koma via whatsapp ketik :
GabungKoma#Nama#No.WA#L/P#Domisili
Kirim ke :
Ikhwan : 081312283340 (S Rijal)
Akhwat : 08170428091 (Mufa)
♻♻♻♻♻♻

Thursday, April 9, 2015

Percakapan Allah dan seorang hamba

Allah : “ Hambaku, bangunlah! Lakukan shalat malam 11rakaat .. ”

Hamba : “Illahi, aku lelah, tidak sanggup rasanya.”

Allah : “ Hambaku, lakukan 2 rakaat syafa’ dan 1 rakaat witir saja .. ”

Hamba : “Illahi, aku lelah dan rasanya sulit bagiku untuk bangun di tengah malam.”

Allah : “ Hambaku shalat witir saja ..”

Hamba : “Illahi, hari ini capek sekali, apa tidak ada cara lain?”

Allah : “ Hambaku, wudhulah sebelum tidur lalu menatap ke langit katakan YA ALLAH…”

Hamba : “ Illahi, aku sudah ngantuk kalau aku bangun nanti ngantuknya hilang. ”

Allah : “ Hambaku, tayammum saja di tempat tidur mu dan katakan YA ALLAH..”

Hamba : “Illahi, udara terasa dingin sekali, aku tak sanggup mengeluarkan tanganku dari dalam selimut.”

Allah : “ Hambaku, kalau begitu sebut saja dalam hati YA ALLAH, dan akan kami hitung itu sebagai shalat malam. ”

Sampai disini si hamba sudah tidak peduli karena tertidur pulas ..

Allah : “Lihatlah wahai malaikatku, bagaimana telah aku mudahkan semua baginya, akan tetapi dia pergi dariku dan tidur tanpa meninggalkan apapun.. Bila datang waktu subuh bangunkan dia agar dia bermunajat padaku, Karena aku merindukan suaranya ..”

Malaikat : “Ya Illahi, telah kami bangunkan dia tapi dia kembali tidur.”

Allah : “ Bisikkan di telinganya bahwa aku menantinya.”

Malaikat : “Illahi, dia tetap tidur.”

Allah : “ Katakan, sudah azan sebentar lagi matahari terbit. Bangunlah sebelum habis waktu subuh.”

Malaikat : “Illahi, apa Engkau tidak ingin marah padanya?”

Allah : “Hambaku tidak memiliki siapapun selain Aku, semoga suatu saat dia bertobat. Hambaku, ketika engkau shalat aku menyimak dan memandangmu, seakan aku tidak memiliki hamba selainmu… Namun engkau lalai seakan kau memiliki ratusan Tuhan..

Betapa Maha Penyayangnya Engkau, ya Rabb ..
Betapa Maha Pengampunnya Engkau, ya Allah ..
Betapa Maha Agungnya Engkau, ya Illahi …
Ampuni kami hambaMu yang lemah ini…
Aamiin allahumma aamiin :’)

Sumber: Retno DN (blog.retno.net)

KEBERKAHAN WAKTU⌚

Kasus 1
A : Minggu depan nonton yuk..
B : Ayook….
A : Emmm tapi bukannya  udah mau ujian ya
B : Kan nonton sekali-sekali, belajarnya masih bisa di waktu lain kok

A : Eh Minggu depan ngaji yuk…
B : Waduh maaf nih ujian semester udah deket
A : Ngajinya sebentar kok
B : Emmm… tapi masih banyak banget materi ujian yang belum paham

Kasus 2
A : (via phone) Sob maaf gerimis nih, maen futsalnya minggu depan aja ya
B : Yaelah cuma gerimis kecil, entar kujemput pake mantel

A : (Via phone) jadi ikut ngaji hari ni?
B : Aduh kayaknya cuaca ga dukung nih, udah mulai gerimis
A : kujemput pake mantel ya..?
B : Emmm… ga usah, lagian ga nyaman nanti ngajinya kalo bajunya agak basah-basah gitu

Kasus 3
A : Pokoknya aku harus bisa wisata keliling nusantara, korea, dan jepang
B : jauh amat wisatanya?
A : Iya dong, kalo mau liat tempat indah memang harus jauh melangkah

B : Besok ikut pengajian yuk
A : Dimana?
B : Itu, di masiid samping kampus kita
A : Wah jauh amat…

Kasus 4
A : hari minggu shoping yuk
B : Ayuk pas banget nih
A : eh tapi hari minggu kan jadwalnya dirimu beres-beres rumah
B : Tenang aja, hari lain juga bisa koq

B : Minggu ngaji yuk
A : Kalo minggu jadwal aku beres-beres rumah
B : Beres-beresnya hari lain aja, entar aku bantuin
A : Hari lain aku sibuk

Lihat pintarnya setan meniupkan alasan ketika kita hendak dekat pada ilmu Allah, dan ketika untuk urusan dunia alasan itu entah hilang kemana.

APAKAH KITA ORANG SIBUK ???

Ada seorang ulama berguru kepada seorang ulama

Selang beberapa lama, saat dia ingin melanjutkan belajar ke guru lain gurunya berpesan :

“Jangan tinggalkan membaca Al Qur’an, Semakin banyak baca Al Qur’an urusanmu semakin mudah”

Dan muridnya pun melakukan. Dia
membaca Al Qur’an 3 juz per hari.

Dia menambahkan hingga 10 juz per hari.

Dan urusannya semakin mudah.

Allah yang mengurus semua urusannya.

Waktu pun semakin berkah.

Apa yang dimaksud dengan berkahnya waktu?

Bisa melakukan banyak hal dalam waktu sedikit. Itulah berkah Al Qur’an .

Al Qur’an membuat kita mudah mengefektifkan manajemen waktu.

Bukan kita yang atur waktu kita, tapi Allah

Padahal teorinya orang yang membaca AlQur’an menghabiskan banyak waktu, mengurangi jatah kegiatan lain, tapi Allah yang membuat waktunya itu jadi berkah.
Hingga menjadi begitu efektif.
Hidup pun efektif.

Dan Allah akan mencurahkan banyak berkah dan kebaikan pada kita karena Al Qur’an .

Salah satu berkahnya adalah membuka pintu kebaikan, membuka kesempatan untuk amal shalih berikutnya.

Dan Salah satu balasan bagi amal shalih yang kita lakukan adalah kesempatan untuk amal baik berikutnya. Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu
Dan sebaliknya waktu yg selalu sibuk shg hanya habis untuk urusan dunia yg terserak, bisa jadi itu adalah tandanya ada yg salah dlm hidup kita,

Barangsiapa yg bangun di pagi hari dan hanya dunia yg di pikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat HAK ALLAH dalam dirinya, maka ALLAH akan  menanamkan 4 macam penyakit padanya :
1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya.
2. Kesibukan yang tidak pernah jelas akhirnya.
3. Kebutuhan yang tidak pernah merasa terpenuhi.
4. Khayalan yang tidak berujung wujudnya.
[Hadits Riwayat Muslim]

Note :
“Keberkahan waktu yaitu bisa melakukan banyak amal kebaikan dalam waktu sedikit”

#NoteToMySelf
Semakin banyak kerjaan, semakin sering baca al quran. Allah yg akan bantu bereskan kerjaan kita ��

Sumber: Ustadzah Nel

Sunday, April 5, 2015

HIDUP SAYA MEMBOSANKAN, USTADZ

T : "Ustadz, kenapa kok saya ngerasa bosen ya dengan hidup saya yang gini-giniiii terus...
Ga ada variasinya Tadz, ga ada nikmatnya.
Hidupku hambar pak Ustadz. Apalagi masalah saya itu ituuuu aja...  Bosen saya Ustadz... Pengen bahagia tapi ko sulit ya Tadz?"

J : "Ooow.... itu tho...
Mungkin saat ini Alloh juga lagi bosen sama ibu."

T : "Alloh bosen sama saya Ust? Gimana maksudnya tuh ust?"

J : "Mungkin Alloh "capek" nyari ibu tapi ga pernah ketemu.

- Dicari diantara ahli dhuha, ibu ga ada.
- Diantara ahli tahajud juga ga ada.
- Diantara ahli puasa sunnah, ibu juga ga ada.
- Diantara ahli sedekah, ibu juga ga keliatan.
- Diantara ahli Quran, ibu juga ga ada di sana.
- Diantara ahli haji, tabungan pun ibu blm punya, rekening pun ibu blm buka...
- Diantara ahli thalabul 'ilmi, ibu jg gak ada..
- Diantara orang-orang khusyuk sholatnya, ibu juga ga ada.
- Bahkan ibu dicariin diantara mereka yg ahli menutup aurat, tetep juga ga ketemu. Ibu masih minimalis cari yg praktis, tipis, junkis biar isis.

Trus Alloh mesti mau nyari ibu kemana lagi Buuu...?"

T : "????₩¥£€_%%"

Ya Allah...
Berikan kpd kami kemudahan utk taat dan cinta ketaatan padaMu.. Aamiin...

Saturday, April 4, 2015

Kitakah ...?

Pada suatu ketika, Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, “Siapakah yang paling luar biasa imannya?”

Para sahabat menjawab, “Malaikat, ya Rasulallah.”

Balas Rasulullah, “Sudah tentulah malaikat luar biasa imannya, karena mereka senantiasa di sisi Allah.”

Seketika terdiam para sahabat, dan menjawab lagi, “Para nabi, ya Rasulallah.”

Rasulullah saw berkata, “Para nabi sudah tentu hebat imannya, karena mereka menerima wahyu dari Allah.”

Para sahabat mencoba lagi, “Kalau begitu, kamilah yang paling beriman.”

Jawab Rasulullah, “Aku berada di tengah-tengah kalian, sudah tentulah kalian orang yang paling beriman.”

Lalu, salah seorang dari sahabat berkata, “Kalau begitu, Allah dan Rasul-Nya sajalah yang mengetahui.”

Maka dengan perlahan, Rasulullah berkata, “Mereka adalah umat yang hidup sesudahku Mereka membaca al-Quran dan beriman dengan isinya. Orang yang beriman denganku dan pernah bertemu denganku, adalah orang yang bahagia. Namun orang yang tujuh kali lebih bahagia adalah mereka yang tidak pernah bertemu aku tetapi beriman denganku.”

Rasulullah diam seketika. Kemudian, beliau menyambung dengan suara yang lirih, “Sesungguhnya, aku rindukan mereka….”

Kitakah...  yg pantas dirindui Rasulullah??.. tp akhlaq kita sdh spt yg diinginkan Rasulullah ???.. sdhkn kita istiqomah jalankan sunah-sunahnya... ???
Jawabnya ada di hati kita....

Friday, April 3, 2015

Menghargai Usaha Si Kecil

Assalamu'alaikum...

Ada kisah bagus ni, dari komunitas preschool online di facebook. Untuk kita kita para calon ibu, calon ayah, juga untuk yang sudah jadi orangtua.

Semoga bermanfaat :)

Sederhana, tapi mudah2an bisa sedikit membangkitkan semangat ayah bunda dalam membangun interaksi yang positif dengan anak.

Pagi ini seperti biasa saya bersiap-siap mengantar Anak saya Jamie (3 tahun) ke sekolah. Alhamdulillah Jamie sudah bisa pakai baju sendiri, tapi kali ini, bajunya dipakai terbalik
(gambarnya Mickey memeluk dari belakang, dia pikir, Mickeynya harus di depan, jadilah dipakai terbalik) Saya bilang, "Jamie, bajunya terbalik, Nak. Mickeynya harusnya di belakang, yuk mama bantu benerin" padahal menurut saya kata-kata saya sudah halus, tapi Jamie tetap bersikeras bahwa dia benar pakai bajunya dan tidak mau
dibetulkan. Berkali-kali membujuk tapi tetap tidak berhasil. Ya sudah, saya pikir, daripada dia marah, saya ngalah.

Sampai di sekolah, kami disambut gurunya Jamie dengan riang, "waaahhh subhanallaah...cantiknya
Jamie...sepertinya hari ini ada yang pakai baju sendiri, ya???" Jamie senyum lebar. "Itu tanda-tanda anak mandiri, Alhamdulillah..."
Senyumnya tambah lebar.
"Gambar apa itu, Jem?"
"Mickey, bu"
"Cantik, ya? Warnanya pink. Tapi sepertinya akan lebih cantik jika Mickeynya dibelakang, jadi seperti memeluk Jamie. Boleh kita putar?"
"Boleh"
Jawab Jamie langsung, pakai senyum!!!
Rahang saya langsung jatuh saking
herannya...tadi saya sampai berkeringat membujuk+menahan sabar...dimana salah saya sampai Jamie tidak mau menuruti saya?
Karena penasaran, saya cerita ke gurunya Jamie kejadian sebelumnya, dan saya tanya, salah saya dimana??

Begini kata gurunya...
"Ibu tidak salah. Hanya saja, anak akan jadi lebih positif jika kita fokus pada keberhasilannya dulu, baru kita membenarkan kesalahannya" Stlh bicara panjang lebar, sampailah pengertian itu pada saya.

Bahwa kesalahan yang sering terjadi adalah kita terlalu fokus pada kesalahan anak, sehingga kalimat pertama yang keluar dari kita negatif.

Saat itulah anak langsung membentuk benteng pertahanan sehingga kita Sulit untuk memberi
masukan yang positif. Di samping itu, hal ini bisa fatal akibatnya karena bisa meruntuhkan kepercayaan diri sang anak.

Karena menurut dia, memakai baju sendiri adalah sebuah keberhasilan. Hidup mereka memang baru segitu, beda halnya dengan orang dewasa
yang dianggap berhasil jika sukses dalam karier, misalnya.

Anak-anak tidak. Bagi mereka, bisa memakai baju sndri = keberhasilan. Bisa menuang air ke gelas sendiri = keberhasilan. Bisa makan sendiri
= keberhasilan besar!!!

Jadi, Cobalah u/memandang keberhasilan dari level mereka. Jgn lupa, baru berapa tahun mereka hidup di dunia ini???
Jika kita terus fokus pada hal yang negatif (kesalahan anak, seperti baju terbalik, air yang tumpah saat dia tuang, makan yang berantakan,
dll) apa menurut ayah bunda, anak kita tidak sedih jika usahanya tidak dihargai?

U/mengkoreksi anak, juga sangat fatal akibatnya jika kita langsung serobot membetulkan, seperti
misalnya, "Nak itu belum bersih, sini mama bersihin"
Bedakan dengan : "Wah...anak mama bisa membersihkan sendiri...pintarnya...eh kayaknya masih ada sisa kotoran, mau bersihkan sendiri lagi/perlu bantuan mama?" (tawarkan, jangan langgar privasinya) butuh sedikit ekstra waktu, ekstra sabar, tapi insyaAllah efeknya luar biasa positif jika selalu dilakukan. Inilah investasi sebenarnya.

Fokus pada pencapaiannya dulu, baru benarkan kesalahannya dan tawarkan u/membantu, anak akan lbh senang+lebih cepat mandiri ketimbang kita selalu mengerjakan apa yg sebenarnya bisa mereka kerjakan sendiri, asalkan tidak berbahaya.

Pujilah dengan setulus mungkin, ekspresi yang penuh dan semangat, karena semangat itu menular, dan anak2 paling pintar membaca hati org lain. Mereka tau mana yg tulus dan tidak, Maka matapun harus bicara. Pujian dengan ekspresi seperti terkejut campur senang, akan mengukir senyum lebar dan kepercayaan diri anak akan meningkat.

-ega, a proud full time mother of 2 amazing children-
Sumber : pengalaman bunda Ega yang di share
langsung oleh beliau di group WA jabar_1 HEbPA

Thursday, April 2, 2015

Pilih aku, atau Ibumu

Pagi-pagi sekali, Sarah mengetuk pintu rumah ibunya. Ia menggendong anaknya dan membawa satu tas besar di tangan kanannya. Dari matanya yang
sembab dan merah, ibunya sudah tahu kalau Sarah pasti habis bertengkar lagi dengan Rafi suaminya.
Meski heran, karena biasanya Sarah hanya sebatas menelpon sambil menangis jika bertengkar dengan Rafi. Ayah Sarah yang juga
keheranan, segera menghampiri Sarah dan menanyakan masalahnya. Sarah mulai menceritakan awal pertengkarannya
dengan Rafi tadi malam.
Sarah kecewa karena Rafi telah membohongi Sarah selama ini.
Sarah menemukan buku rekening Rafi terjatuh di dalam mobil. Sarah baru tahu, kalau Rafi selalu menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yang sama. Sementara Sarah tahu, uang yang Sarah terima pun sejumlah uang yang sama.
Berarti sudah 1 tahun lebih, Rafi membagi uangnya, setengah untuk Sarah, setengah untuk yang lain. Jangan-jangan ada wanita lain??
Ayah Sarah hanya menghela nafas, wajah bijaksananya tidak menampakkan rasa kaget atau pun marah.
"Sarah..., yang pertama, langkahmu datang ke rumah ayah sudah dilaknat Allah dan para malaikat karena meninggalkan rumah tanpa seizin suamimu" kalimat ayah sontak membuat Sarah
kebingungan.
Sarah mengira ia akan mendapat dukungan dari ayahnya.
"Yang kedua, mengenai uang suamimu, kamu tidak berhak mengetahuinya. Hakmu hanyalah uang yang diberikan suamimu ke tanganmu. Itu pun untuk kebutuhan rumah tangga. Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tak boleh". Lanjut
ayahnya.
"Sarah.., Rafi menelpon ayah dan mengatakan bahwa sebenarnya uang itu memang diberikan setiap bulan untuk seorang wanita. Rafi tidak menceritakannya padamu, karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama. Kamu sudah mengenalnya, dan kamu merasa setelah menikah dengan Rafi, maka hanya kamulah wanita yang
memilikinya".
"Rafi meminta maaf kepada ayah karena ia hanya berusaha menghindari pertengkaran denganmu. Ayah mengerti karena ayah pun sudah mengenal
watakmu" mata ayah mulai berkaca-kaca.
"Sarah..., kamu harus tahu, setelah kamu.menikah maka yang wajib kamu taati adalah suamimu. Jika suamimu ridho padamu, maka
Allahpun Ridho. Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya. Begitulah Allah mengatur laki-laki untuk taat kepada ibunya. Jangan sampai kamu menjadi
penghalang bakti suamimu kepada ibundanya".
"Suamimu, dan harta suamimu milik ayahnya". Ayah mengatakan itu dengan tangis. Air matanya semakin banyak membasahi pipinya. Seorang ibu melahirkan anaknya dengan susah payah dan kesakitan. Kemudian ia membesarkannya hingga dewasa. Sampai anak laki-lakinya menikah, ia melepasnya begitu saja. Anak laki-laki itu akan sibuk dengan kehidupan barunya. Bekerja untuk keluarga barunya. Mengerahkan seluruh hidupnya untuk istri dan anak-anaknya. Anak laki-laki itu hanya menyisakan sedikit waktu untuk sesekali berjumpa dengan ibunya. 1 bulan sekali, atau bahkan hanya1 tahun sekali.
"Kamu yang sejak awal menikah tidak suka dengan ibu mertuamu. Kenapa? Karena rumahnya
kecil dan sempit? Sehingga kamu merajuk kepada suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur disana. Anak-anakmu pun tidak akan betah disana. Sarah.., mendengar ini ayah sakit sekali".
"Lalu, jika kamu saja merasa tidak nyaman tidur di sana. Bagaimana dengan ibu mertuamu yang di
biarkan saja untuk tinggal disana?"
"Uang itu diberikan untuk ibunya. Rafi ingin ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan. Dari uang itu ibunda Rafi hanya memakainya secukupnya saja, selebihnya secara rutin dibagikan ke anak-anak yatim dan orang-orang tidak mampu di kampungnya. Bahkan masih cukup untuk menggaji seorang guru ngaji di kampung itu" lanjut ayah.
Sarah membatin dalam hatinya, uang yang di berikan Rafi sering dikeluhkannya kurang. Karena Sarah butuh banyak pakaian untuk mengantar jemput anak sekolah. Sarah juga sangat menjaga
penampilannya untuk merawat wajah dan tubuhnya di spa. Berjalan-jalan setiap minggu.
Juga berkumpul sesekali dengan teman-temannya di restoran.
Sarah menyesali sikapnya yang tak ingin dekat-dekat dengan mertuanya yang hanya seorang tukang gorengan. Tukang gorengan yang berhasil menjadikan Rafi seorang sarjana, mendapatkan pekerjaan yang diidamkan banyak orang. Berhasil mandiri, hingga Sarah bisa menempati rumah yang nyaman dan mobil yang bisa ia gunakan setiap hari.
"Ayaaah, maafkan Sarah", tangis sarah meledak.
Ibunda Sarah yang sejak tadi duduk di samping Sarah segera memeluk Sarah.
"Sarah, kembalilah ke rumah suamimu. Ia orang baik. Bantulah suamimu berbakti kepada orang tuanya. Bantu suamimu menggapai surganya, dan dengan sendirinya, ketaatanmu kepada suamimu bisa menghantarkanmu ke surga".
Ibunda sarah membisikkan kalimat itu ke telinga Sarah.
Sarah hanya menjawabnya dengan anggukan, ia menahan tangisnya. Batinnya sakit, menyesali sikapnya.
Namun Sarah berjanji dalam hatinya, untuk menjadi istri yang taat pada suaminya...
Subhanallah....