Tuesday, September 29, 2015

Ridha Orangtua, Ridhanya Allah

Suatu ketika, seorang sahabat menghadap Rasulullah untuk ikut berperang, dan karena pada saat itu perang di jalan Allah adalah ibadah yang paling utama, Dan tadi meninggalkan orangtuanya untuk ikut berperang, dan dengan bangganya sahabat itu bilang;
"Ya rasululloh, sungguh saya datang kemari untuk ikut berperang. Saya ingin sekali ikut bersamamu membela agama ini, ya Rasululloh.
Bahkan saya rela meninggalkan orangtua saya menangis di rumah karena melarang saya."
Dan dengan tegas, Rasululloh menjawab; "Pulanglah, kembalilah kepada orangtua kamu.
Buat mereka tertawa sebagaimana kamu telah membuatnya menangis."
Pada zaman itu, berperang di jalan Allah adalah ibadah yang paling utama. Tapi rasululloh tidak
mengizinkan sahabatnya berperang tanpa restu ibunya. Malah memintanya kembali kepada orangtua.
Menikah dan berumahtangga juga ibadah. Maka restu orangtua adalah proritas, yang tidak bisa ditawar.
Kalau masih ada peluang, bertahanlah,
berjuanglah untuk meyakinkan orangtua, untuk mendapatkan restunya. Kalau sekiranya
kemungkinannya sedikit sekali, bahkan hampir tidak mungkin.
Mungkin dia memang bukan jodoh Anda

Sumber : lupa dari mana (unknown)

Tuesday, September 8, 2015

Untuk Ayah

HAURA : Bentar lagi ayah usianya nambah, Bun. Aku udah nabung. Kira kira bagusnya aku belikan ayah apa yah bun?

BUNDA : Hm tabungan kamu berapa sayang?

HAURA : Dua ratus ribu, bun

BUNDA : Kamu beli jilbab yang gak transparan, beli kaoskaki dan dress terusan, Nak

HAURA : Jadi itu buat aku?

BUNDA : Iya, buat kamu pakai, Sayang

HAURA : Lah, trus buat ayah?

BUNDA : Kado ayah adalah bahwa anak perempuannya sudah menutup aurat dengan sempurna :)

#ceritaSetengahFiktif