Wednesday, November 11, 2015

Yang diyakini, yang didapatkan

Di saat kita semua berlomba untuk
mengejar impian dengan keyakinan yang amat besar bahwa impian itu baik bagi kita, ada Allah Yang Maha Mengetahui dengan ilmu-ilmuNya bahwa yang terbaik bagi kita tidak selalu sesuai dengan prasangka kita.

Lalu ada kalanya beberapa dari kita mengira bahwa dengan meyakini usaha- usaha kita, kita pasti akan sampai pada impian yang telah kita gantungkan. Lalu di saat yang sama, kita lupa bahwa Allah yang
memiliki kehendak atas takdir-takdir kita.

Bukan keyakinan dan usaha saja yang mengantarkan kita sampai pada tujuan. Tapi hanya kebaikan Allah yang membuat kita sampai pada tujuan.

Pernahkah kamu mendengar sebuah cerita, bahwa ada seorang hamba yang meminta keadilan pada Allah atas amalnya di dunia agar masuk surga, tapi dia tidak mendapatkannya. Lalu dalam cerita itu terajarkan bahwa surga dan segala impian yang kita gantungkan hanya bisa dicapai dengan rahmat Allah, bukan hanya pada amal dan usaha-usaha kita.

Jika suatu saat nanti kamu berada dalam pencapaian mimpimu, maka ingatlah bahwa pencapaian itu bukan sebatas bayaran- bayaran atas usaha-usaha kamu. Tapi di balik itu, ada Allah yang telah menghendaki kamu untuk berada di sana.

Agar tidak sombong diri, seperti Qarun yang mengatakan bahwa “ini semua adalah berkat upayaku” . Agar tidak lupa diri, seperti Firaun
yang berkata “aku adalah tu(h)an kamu sekalian” .

Sesungguhnya, kita perlu bersantun santun pada Allah dalam mencapai tujuan.

Sumber:
http://bagus-adikarya.tumblr.com

No comments:

Post a Comment