Source : Jalansaja
Selamat malam, Nona, bagaimana kabarmu? Semoga senantiasa dibahagiakan yak.
Kudengar kau tengah merasa sendirian? Benarkah? Meski aku percaya kau tak lupa bahwa Tuhan tak pernah meninggalkan, tapi memang akan ada saat dimana kita merasa berjuang seorang diri. Lalu apanya yang salah, bukankah kita memang tengah menuju impian kita masing-masing?
Tentu saja kita tak pernah bisa memaksa setiap yang dekat dengan kita untuk punya impian serupa, bahkan walau hanya untuk sekadar memahami impian kita. Impian kita adalah tanggung jawab kita sendiri. Jika memang merasa sendiri dan ingin ada temannya, kita yang harus aktif mencari–mencari teman yang sepemikiran misalnya.
Setiap kita punya proses pembelajarannya masing-masing. Titik merasa sendiri itu tak bisa dihindari, hanya bagaimana cara kita menanggapi.
Hei, kau lupa? Kau tak berjalan sendiri, ada aku yang tengah berjalan pula pada tujuan yang sama. Kita tengah sama-sama belajar menujunya dengan cara yang benar sesuai anjuran-Nya, kan? Ah, jangan bercanda, jangan bilang kau lupa itu.
Tak perlu khawatir tentang bagaimana pertemuan kita, di mana pertemuan kita, dan kapan waktunya, tapi khawatirlah tentang apa yang sudah kita persiapakan untuk menujunya. Percayalah, bertemu saat kita masih sama-sama banyak kurangnya; kurang pemahamannya, kurang imannya, kurang ilmunya, seringkali kita hanya akan dihantui begitu banyak keraguan.
Mari sama-sama perbaiki lagi niatnya. Jika benar ingin dilakukan untuk-Nya, mari sama-sama terus berupaya senantiasa menuju itu sesuai jalan yang benar dianjurkan-Nya.
Ada keromantisan yang tak perlu khalayak banyak tahu, cukup kau, aku dan doa-doa dalam diam kita yang kita dekap kuat-kuat. Bukan untuk membuat sesiap kagum, hanya untuk berupaya selalu membuat-Nya tersenyum.
Lagi pula apalah arti bahagia kita, ketika tanpa kita tahu murka-Nya tengah menunggu-nunggu.
Jangan takut sendirian, ada Tuhan, aku, dan doa-doa dalam diam yang sebenarnya telah menyelamatkan. Tuhan menjaga kesendirianmu untuk aku, Tuhan menjaga kesendirianku untuk kamu. Kita tengah sama-sama saling menjaga. Kuharap kau pun percaya demikian. :)
Karena sudah larut, aku akhiri dulu ya, kita sambung lain waktu. Jangan lupa berbahagia yak. Janji!
Selamat malam, Nona. Selamat rehat. Semoga mimpimu aku. Ehem … aku nanana padamu, selalu. ^_^
NB : This letter seems indeed meant to me ^_^
No comments:
Post a Comment