Wednesday, November 11, 2015

Yang diyakini, yang didapatkan

Di saat kita semua berlomba untuk
mengejar impian dengan keyakinan yang amat besar bahwa impian itu baik bagi kita, ada Allah Yang Maha Mengetahui dengan ilmu-ilmuNya bahwa yang terbaik bagi kita tidak selalu sesuai dengan prasangka kita.

Lalu ada kalanya beberapa dari kita mengira bahwa dengan meyakini usaha- usaha kita, kita pasti akan sampai pada impian yang telah kita gantungkan. Lalu di saat yang sama, kita lupa bahwa Allah yang
memiliki kehendak atas takdir-takdir kita.

Bukan keyakinan dan usaha saja yang mengantarkan kita sampai pada tujuan. Tapi hanya kebaikan Allah yang membuat kita sampai pada tujuan.

Pernahkah kamu mendengar sebuah cerita, bahwa ada seorang hamba yang meminta keadilan pada Allah atas amalnya di dunia agar masuk surga, tapi dia tidak mendapatkannya. Lalu dalam cerita itu terajarkan bahwa surga dan segala impian yang kita gantungkan hanya bisa dicapai dengan rahmat Allah, bukan hanya pada amal dan usaha-usaha kita.

Jika suatu saat nanti kamu berada dalam pencapaian mimpimu, maka ingatlah bahwa pencapaian itu bukan sebatas bayaran- bayaran atas usaha-usaha kamu. Tapi di balik itu, ada Allah yang telah menghendaki kamu untuk berada di sana.

Agar tidak sombong diri, seperti Qarun yang mengatakan bahwa “ini semua adalah berkat upayaku” . Agar tidak lupa diri, seperti Firaun
yang berkata “aku adalah tu(h)an kamu sekalian” .

Sesungguhnya, kita perlu bersantun santun pada Allah dalam mencapai tujuan.

Sumber:
http://bagus-adikarya.tumblr.com

Tuesday, September 29, 2015

Ridha Orangtua, Ridhanya Allah

Suatu ketika, seorang sahabat menghadap Rasulullah untuk ikut berperang, dan karena pada saat itu perang di jalan Allah adalah ibadah yang paling utama, Dan tadi meninggalkan orangtuanya untuk ikut berperang, dan dengan bangganya sahabat itu bilang;
"Ya rasululloh, sungguh saya datang kemari untuk ikut berperang. Saya ingin sekali ikut bersamamu membela agama ini, ya Rasululloh.
Bahkan saya rela meninggalkan orangtua saya menangis di rumah karena melarang saya."
Dan dengan tegas, Rasululloh menjawab; "Pulanglah, kembalilah kepada orangtua kamu.
Buat mereka tertawa sebagaimana kamu telah membuatnya menangis."
Pada zaman itu, berperang di jalan Allah adalah ibadah yang paling utama. Tapi rasululloh tidak
mengizinkan sahabatnya berperang tanpa restu ibunya. Malah memintanya kembali kepada orangtua.
Menikah dan berumahtangga juga ibadah. Maka restu orangtua adalah proritas, yang tidak bisa ditawar.
Kalau masih ada peluang, bertahanlah,
berjuanglah untuk meyakinkan orangtua, untuk mendapatkan restunya. Kalau sekiranya
kemungkinannya sedikit sekali, bahkan hampir tidak mungkin.
Mungkin dia memang bukan jodoh Anda

Sumber : lupa dari mana (unknown)

Tuesday, September 8, 2015

Untuk Ayah

HAURA : Bentar lagi ayah usianya nambah, Bun. Aku udah nabung. Kira kira bagusnya aku belikan ayah apa yah bun?

BUNDA : Hm tabungan kamu berapa sayang?

HAURA : Dua ratus ribu, bun

BUNDA : Kamu beli jilbab yang gak transparan, beli kaoskaki dan dress terusan, Nak

HAURA : Jadi itu buat aku?

BUNDA : Iya, buat kamu pakai, Sayang

HAURA : Lah, trus buat ayah?

BUNDA : Kado ayah adalah bahwa anak perempuannya sudah menutup aurat dengan sempurna :)

#ceritaSetengahFiktif

Friday, August 14, 2015

Bagaimana cara menjawab titipan salam

Contoh :suatu saat kita dapat salam dari seseorang :

"Mas dapat salam dari ustadz yang tadi khutbah"

Atau 

"Teh dapat salam dari ustadzah teteh, katanya hafalan teteh makin bagus"

⌚Biasanya kita jawab :
Iya, Waalaikumsalam (keselamatan senantiasa untuk kalian)

Kalau jawab 'waalaikumsalam' 
maka kita hanya mendoakan orang yang menyampaikan 

Karena kata 'kum' dalam ilmu nahwu adalah 'dhamir mukhatab' atau kata ganti orang yang ada di hadapan kita, sehingga orang yang menitip salam belum mendapatkan doa dari kita

⌛Ternyata di zaman Rasul juga ada titip salam lho

“Sesungguhnya ayahku  mengucapkan  salam  kepadamu”. Maka  Nabi  SAW  menjawab, “ ‘Alaika  wa  ‘alaa  abiikas  salaam  (Semoga keselamatan atas kamu dan atas bapakmu)”. [HR, Abu Dawud juz 4, hal. 358, no. 5231] 

Berkata al-Allamah Ibnu Qoyyim rahimahullah, “Di antara petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah apabila seseorang menyampaikan salam kepadanya dari orang selainnya, Beliau menjawab salam orang yang menyampaikan salam tersebut dan orang yang menitipkannya”.

Bagaimana cara menjawabnya❓

Kalau dirinci cara menjawabnya tergantung yang menyampaikan dan yang menitip salam:

➿ Kalau yang menyampaikan laki2 dan menitip salam juga laki2 
Jawab kita : 
'Alaika wa 'Alaihis salam = 
Semoga keselamatan selalu untukmu(lk) dan untuknya(lk)

➿Kalau yang menyampaikan laki2 dan yang menitip salam perempuan 

Jawab kita : 
'Alaika wa 'Alaihas salam = 
Semoga keselamatan selalu untukmu(lk) dan untuknya(pr)

➿Kalau yang menyampaikan perempuan dan yang menitip salam laki2 
Jawab kita :
'Alaiki wa 'Alaihis salam
 Semoga keselamatan untukmu (pr) dan atasnya(lk)

➿ Kalau yang menyampaikan perempuan dan yang menitip salam perempuan
Jawab kita :
'Alaiki wa 'Alaihas salam
 Semoga keselamatan untukmu (pr) dan atasnya (pr)

Rumus

Untuk mengingat2 , kita rinci ada 3 tahapan :

➿Siapa yang menyampaikan

Kalau yang menyampaikan laki2 : 
 'Alaika  = Atasmu (laki2)

Kalau yang menyampaikan perempuan :
'Alaiki  = Atasmu (perempuan)

➿ Digabung dengan siapa yang menitip salam

Kalau yang nitip salam laki2 :
'Alaihi = atasnya (laki2)

Kalau perempuan 
'Alaiha = atasnya (perempuan)

Adapun kata sambungnya :  Wa (dan)

➿Kemudian tambahkan di belakangnya lafal 'salam' yang artinya keselamatan 

➿Contoh Penggunaan seperti di atas

Boleh ditambahkan 'wa rahmatullahi wa barakatuh' (kasih sayang Allah dan keberkahan) sebagaimana dicontohkan oleh Aisyah ra saat mendapat salam dari malaikat Jibril

Dari Aisyah radliyallahu anha, bahwasanya Rosulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda kepadanya,

      يَا عَائِشَةُ هَذَا جَبْرِيْلُ يَقْرَأُ عَلَيْكِ السَّلَامَ فَقَالَتْ: وَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ تَرَى مَا لَا أَرَى –تريد النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم

            “Wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu”. Aisyah berkata, “Salam juga untuknya, rahmat dan berkah Allah semoga dilimpahkan kepadanya.
Engkau dapat melihat perkara-perkara yang tidak dapat aku lihat –yang dimaksud   Nabi Shallallahu alaihi wa sallam-

“. [HR al-Bukhoriy: 3217, 3768, 6201, 6249 Muslim: 2447, Abu Dawud: 5232 dan at-Turmudziy: 2846]

Di dalam musnad al-Imam Ahmad terdapat tambahan , Aisyah radliyallahu anha berkata,

      فَقُلْتُ: وَ عَلَيْكَ وَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

‘Aku menjawab, “Salam pula untukmu (yaitu Rasululullah shallahu alaihi wa sallam) dan semoga salam, rahmat dan berkah Allah Azza wa Jalla dilimpahkan untuknya”. [HR. Imam Ahmad ].

Reposted by:

Team Syiar IHQ
ODOJ

Friday, July 31, 2015

Setiap kali engkau memperbaiki niatmu, maka Allah akan memperbaiki keadaanmu. 

Dan setiap kali engkau mengharapkan kebaikan untuk orang lain, engkau akan mendapatkan kebaikan dari arah yang tidak kamu sangka. 

Dan saat kita hidup untuk membahagiakan orang lain, Allah akan memberi kita rizki berupa orang lain yang akan membahagiakan kita. 

Maka berusahalah untuk memberi bukan menerima, karena setiap kali engkau memberi, maka engkau akan menerima tanpa meminta sekalipun!

(Syaikh Shalih Awadh Al Mughamisi - Imam Masjid Quba)

Saturday, July 4, 2015

Ramadhan #17 : Ayah dalam Shaf Terdepan

Berbeda dengan ramadhan tahun lalu dimana aku harus memperlambat langkahku, mengikuti langkah kaki ayah.
“Ayah malu deh, mau ke masjid aja harus dituntun segala.” Katanya setelah kami melewati beberapa pemuda yang sedang nongkrong di ujung gang rumah. “Harusnya mereka yang malu, yah. Masih muda dan sehat tapi gak solat tarawih ke masjid.” Hiburku menimpali.

Alhamduillah aku sudah lancar mengendarai motor. Ayah adalah salah satu motivasiku berani mengendarai motor (lagi). Ramadhan tahun ini aku membonceng ayah menuju masjid yang jaraknya tidak terlalu jauh dari
rumah.

Sesampainya di masjid, ayah dibantu menuju tempat solat oleh tetanggaku. Hijab masjid yang terbuat dari kaca memudahkanku melihat ayah dalam barisan jama’ah laki-laki di depan.

“Koq tadi ayah solatnya di shaf belakang sih, padahal kan tadi datengnya duluan?” tanyaku sesampainya kami di rumah.

“Ayah cuma gak mau ganggu kekhusyuan orang yang solat di samping ayah.”
Ayah yang sudah empat tahun di vonis mengidap gagal ginjal, tahun ini sudah tidak sanggup solat berdiri. Tapi semangatnya untuk tetap berjama’ah di masjid memang juara. Meski harus sebaris dengan anak- anak kecil di shaf belakang, ayah tetap memilih solat teraweh berjama’ah di masjid dengan kondisi solat duduk.

Malam berikutnya, ayah berada di baris kelima dekat jendela. Malam berikutnya lagi di baris ketiga, tetap baris terakhir. Baru pertengahan bulan, tapi sejak hari pertama jama’ah solat tarawih semakin menurun.

Jama’ah perempuan pun sekarang bisa ikut masuk ke ruang solat utama.

Malam ini ayah tidak memintaku
mengantarnya ke masjid.
“Ayah boleh istirahat di rumah aja gak, ya? Simpan tenaga buat jum’atan ke masjid besok,”
“Boleh, Yah.”
“Besok ayah harus di shaf depan.” Katanya menambahkan.

Akupun memutuskan solat tarawih di rumah, menemani ayah. Hari yang di tunggu ayah pun tiba. Kali ini aku tak mengantarnya seorang diri. Dan ayah benar-benar berada
di shaf paling depan. Sendirian.

Ayah benar,
perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan menuju masid, perjalanan menuju Rabbnya

Semoga Allah menghitung setiap
langkahmu menuju masjid, yah.

Pengirim Tulisan :
Lisdha Nurakida
Dibalik Tiga Jendela

Source: Masgun

Wednesday, July 1, 2015

Ramadhan #11 : Ibadah yangTulus

Setiap orang dimudahkan ibadahnya dengan cara yang berbeda-beda. Bukan tugas kita menilai apalagi membandingkan kualitas antara satu dengan yang lain. Karena barangkali, begitu banyak kebaikannya yang tidak tampak oleh mata kita.

Ada yang dimudahkan ibadahnya melalui sedekah, dilebihkan hartanya. Ada yang dimudahkan ibadahnya melalui hafalan kitab suci, dikuatkan ingatannya. 

Ada yang dimudahkan ibadahnya melalui kesabarannya, diluaskan hatinya.
 
Ada yang dimudahkan ibadahnya melalui hal-hal yang tidak pernah kita bisa mengerti bagaimana Allah bekerja terhadap hamba-Nya.

Adalah tugas kita untuk terus berupaya
memperbaiki kualitas ibadah kita.

Karena kita akan dimudahkan untuk sesuatu yang memang diciptakan untuknya.
Jangan bersedih karena kita tidak bisa melakukan ibadah serupa orang lain.
Karena kita tetap bisa beribadah dengan baik melalui cara lain.
Mungkin kita tidak selapang orang lain hartanya, tidak sekuat orang lain hafalannya. Dan banyak hal lain yang membuat kita iri.

Rasa iri ini buatlah sebagai pemicu untuk terus berbuat baik. Karena pintu surga itu ada banyak. Ada begitu banyak jalan ke sana dan jangan putus asa.
Berbuat baik kepada orang tua, menyayangi anak yatim, membantu orang kesusahan, mampu menahan amarah.

Ada begitu banyak pintu surga yang sering kita lupakan.

Selamat beribadah dengan tulus. Biar
singgasana-Nya bergetar, biar malaikat
menulis banyak kebaikan kita, biar malaikat.bekerja siang malam menghapus keburukan kita, biar langit mencintai kita.
Semoga Allah menolong kita dalam beribadah.

©kurniawangunadi
#aamiin

Wednesday, June 17, 2015


Masa-masa terbaik yang kita alami dalam hidup ialah saat-saat dimana kita harus bersabar. 
Jika sabar berwujud manusia, dia akan menjadi yang paling mulia di antara yang lainnya
-Umar ibn Khattab

Friday, June 12, 2015

Pilih Mana ??


Hidup adalah pilihan,
Sebenarnya sudah jelas mana yang baik mana yang kurang baik,
Semoga Allah selalu membimbing kita kepada pilihan yang baik menurutNya. 


Sumber : @filmmakermuslim 

Thursday, June 11, 2015

قصہ رائعہ جدآ
KISAH YANG SANGAT INSPIRATIF
أحببت أهديها لمن أحب 
Ku ingin hadiahkan kepada orang yang kucinta
كان هناك شيخ يعلم تلاميذه العقيدة
Ada seorang guru agama yg mengajarkan Aqidah kpda murid2nya
يعلمهم لا إله إلا اللـه يشرحها لهم
Dia mengajarkan "La ilaaha illallah" kepada mereka & menjelaskan maknanya
يربيهم عليها أسوة بما كان يفعل رسول الله صلى الله عليه وسلم
Mendidik mereka dengan keteladanan Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-
عندما كان يعلم أصحابه العقيدة ويغرسها في نفوسهم
Ketika mengajarkan aqidah beliau berusaha menanamkanya kedalam jiwa murid-murid nya.
وكان الشيخ يحب تربية الطيور والقطط
Sang guru itu senang memelihara burung n kucing
فأهداه أحد تلاميذه ببغاء
Lalu seorang muridnya pun menghadiahkan padanya seekor burung kakatua
ومع الأيام أحب الشيخ الببغاء
Makin hari sang guru pun senang dg burung itu
وكان يأخذه معه في دروسه
Dan sering membawanya pada saat mengajar murid-murid nya
حتى تعلم الببغاء نطق كلمة لا إله إلا الله‼
Sehingga kakatua itu belajar mengucapkan kalimat tauhid "La ilaha illallah"
فكان ينطقها ليلا ونهارا…
Burung kakatua itupun bisa mengucapkan (laa ilaaha illallah) siang malam
وفي مرة وجد التلاميذ شيخهم يبكي?
Suatu ketika murid-murid mendapati sang guru tengah menangis
وينتحب وعندما سألوه
Ketika ditanya beliau menjelaskan dengan terbata- bata
قال لهم هجم القط على الببغاء وقتله
Kucing telah menerkam kakatua dan membunuhnya
فقالوا له لهذا تبكي ‼
Merekapun bertanya dgn heran: karena inikah engkau menangis !!
إن شئت أحضرنا لك غيره وأفضل منہ ..
Kalau anda menginginkan kami bisa datangkan burung lain bahkan yg jauh lebih baik
رد الشيخ وقال لا أبكي لهذا …
Sang guru berkata: bukan karena itu aku menangis
ولكن أبكاني أنه عندما هاجم القط الببغاء
Tetapi...Yg membuat aku menangis adalah: ketika diserang kucing
أخذ يصرخ ويصرخ إلي أن مات
Burung itu hanya teriak2 saja sampai matinya
مع أنه كان يكثر من قول لا إله إلا الله
Padahal dia sering sekali mengucapkan kalimat "laa ilaaha illallah"
إلا أنه عندما هاجمه القط نسيها
Tetapi ketika diterkam kucing ia lupa kalimat itu
ولم يقم إلا بالصراخ ‼
Tidak mengucapkan apapun kecuali hanya teriakan & rintihan !!!
لأنه كان يقولها بلسانه
Karena waktu itu ia hanya mengucapkan "laa ilaaha illallah" dg lisannya saja
فقط ولم يعلمها قلبه ولم يشعر بها ‼
Sementara hatinya tidak memahami dan tidak menghayatinya
ثم قال الشيخ :
Sang guru pun berkata
أخاف أن نكون مثل هذا الببغاء
Aku khawatir kalau nanti kita seperti kakatua itu
نعيش حياتنا نردد لا إله إلا الله
Saat kita hidup mengulang-ulang kalimat "laa ilaaha illallah"
بألسنتنا وعندما يحضرنا الموت ننساها
Dg lisan kita, tapi ketika maut datang kita pun lupa
ولا نتذكرها؛ لأن قلوبنا لم تعرفها
Tidak bisa mengingatnya, karena hati kita belum menghayatinya
فأخذ الطلبة يبكون؛ خوفا من عدم الصدق في لا إله إلا اللـه
Kemudian para muridnya pun menangis, khawatir tdk jujur terhadap kalimat tauhid ini
ونحن.... هل تعلمنا لا إله إلا الله بقلوبنا !!!!
Dan kita sendiri .... apakah kita telah menanamkan kalimat "laa ilaaha illallah" ini kedalam hati sanubari kita?
ما ارتفع شيء إلى السماء أعظم من الإخلاص ،
Tidak ada sesuatupun yg naik kelangit yang lebih agung dibanding keikhlasan
و لا نزل شيء إلى الأرض أعظم من التوفيق
Dan tdk ada sesuatupun yg turun ke bumi yang lebih agung dari taufiq Allah
..و بقدرالإخلاص يكون التوفيق
Sesuai kadar keikhlasan kita, taufiq Allah kita dapatkan
من روائع ما وصلني ..
Ini termasuk hal-hal menarik yg sampai kepadaku
إهداء لمن أحبهم
Hadiah bagi org2 yg kucintai

Dari Pesan Whatsapp Retno Dwi Ningsih

Monday, June 8, 2015

Menunggu itu memang bukan pekerjaan mudah, benar kata bang Tere Liye.
Butuh keyakinan yang besar. 
Butuh kreatifitas, agar waktu menunggu tak sia- sia. 
Butuh hati yang lapang untuk menerima apapun hasil dari penantian. 
Laa haula wa laa quwwata illaa billaah

Friday, June 5, 2015

Salah Sedekah

A : Jadi Bapak percaya Allah membalas sedekah Bapak?
B : Memangnya mas ga percaya??
A : ...
B : Terkadang, kita beribadah merasa tidak ikhlas ketika tidak apa yang kita minta terkabul.

Kemarin juga, anak saya juga begitu, ketika dia bantu saya dan istri saya di rumah. Di hari itu saya ga kasih uang lebih ke dia, eh dia marah. Padahal mas tau saya dan istri sedang menabung untuk membeli sepeda baru untuk anak saya. Kalau kata orang sih SURPRISE namanya. :)

Bukannya Allah ga kasih/ membalas mas, tapi Allah pengen kasih mas SURPRISE.
Tapi kan Allah ga selalu balas dengan uang juga, umur panjang, keluarga harmonis misalnya.

Kadang kita lo yang ga sadar. TETAP BERBAIK SANGKA YA MAS


Allah ga pernah ingkar janji :')

Sumber : @filmmakermuslim

Wednesday, June 3, 2015

Keluarga Surga

A : Janji ya, siapa aja yang bangun duluan, harus bangunin yang lain untuk solat juga!

B : Iya, Insya Allah.

A : Terus siapa aja yang denger adzan duluan, terus liat yang lain masih sibuk sama urusan masing- masing, diingatkan ya untuk solat segera!

B : Siap Pak Boss!!!

A : Nah gitu dong, Semuanya mau kan kita ke Surga bareng- bareng?

B : Mauuuu, mauuu banget. Aamiin ya Allah :')

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah
kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizqi kepadamu. Kami-lah yang memberi rizqi kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS 20 Thoha ayat 132)

Sunday, May 24, 2015

Mudahnya menghafal Al- Quran

indririw:
Berikut hal penting yang kira-kira
disampaikan Ustadz Deden (juara 1 tahfizh 30 juz dan tafsir internasional di Maroko) tentang mudahnya menghapal Al-qur'an di
Masjid Baitul Ihsan, 23 Mei 2015.

Satu. Niat menghapal Al-qur'an itu bukan untuk hapal. Tapi agar semakin dekat dengan Allah. Karena kalau hapal menjadi tujuan, dia akan berhenti pada suatu titik, yaitu sudah hapal.

Kedua. Menghapal Al-qur'an itu tidak juga hanya bisa dilakukan oleh anak kecil atau orang-orang muda. Ibarat mati, yang tak mengenal muda/tua. Menghapal Al-qur'an juga bisa dilakukan orang yang sudah tidak muda.

Ketiga. Saat menghapal seringkali kita keliru, membuat targetan berupa jumlah ayat dalam sehari yang dihapalkan. Padahal seharusnya, jumlah waktu dalam satu hari yang kita hapalkan sudah berapa lama.

Karena istiqamah dalam waktu menghapal, Allah sudah catat nama kita sebagai penghapal Al-qur'an.

Maka, berapapun ayat yang didapat setiap harinya namun dalam waktu yang konstan, semakin mudah untuk istiqamah.

Keempat. Bagi yang kesulitan dalam
menghapal Al-qur'an, sedikit sekali yang dihapal, namun terus ikhtiar menghapal. Lagi-lagi, Allah sudah mencatat nama kita sebagai penghapal Al-qur'an.

Semoga Allah selalu memberikan kita rahmat terbesarNya, berupa Al qur'an agar selalu dibaca, dihapalkan, ditadabburi, dan diamalkan dengan segala konsekuensinya.

Mudahkan ya Allah, mudahkan

Aamiin.

Thursday, May 21, 2015

Kamu adalah apa yang kamu tulis

Kamu adalah apa yang kamu tulis, yang kamu tulis bisa jadi 

apa yang sedang kamu rasakan,
apa yang sedang kamu pikirkan,
apa yang sedang kamu alami,
apa yang sedang kamu sukai,
apa yang sedang kamu baca,
apa yang sedang kamu harapkan,
atau apa yang sedang ingin kamu bagi.

Aku suka baca beberapa blogger/ tumblr.



Tulisan Masgun dan Dhira, bekalangan mereka sering sekali menulis tentang jodoh, tentang sabar, tentang penantian, tentang cinta. Hihi aku tau mereka berdua masih single. Dan sedang dalam penantian. Aku yang juga masih single (ehm) paham sekali dengan tulisan- tulisan mereka. Apa yang mereka tulis sering pas sekali dengan yang sedang aku rasakan juga. :D Ga jarang postingan di blog ini pun terinspirasi dari tulisan mereka.

Juga blogger yang satu ini, sobiku sendiri Retno Dwi Ningsih. Dia sering sekali update di blognya tentang apapun. Lebih banyak cerita tentang pengalaman dan curhatannya dia :D . Tapi bukan cerita biasa kok karna di dalamnya Insya Allah selalu ada hikmahnya. :) Tulisan- tulisan ini ngebantu banget aku untuk tau apa aja yang lagi happening tentang dia, apalagi kita sudah ga sekantor lagi.

Lagi, Aisyafra. Dia seorang ibu rumah tangga juga pengusaha. Tulisannya tentang banyak hal, tentang pernikahan, kehidupan rumah tangga, mendidik anak dan hikmah hikmah lain tentang kehidupan, sudut pandangnya islam. Aku suka tulisan- tulisannya beliau.

Satu Lagi (sebenarnya masih banyak. hihi). Ummu Fatima, "ordinary mother of four lovely children, Faruq, Fatimah Azzahra, Aisyah and my baby-boy Atha. I really love cooking and baking for my beloved family, especially simply healthy cooking and baking. I`m an Indonesian, I was lived in Kumamoto-shi, Japan, for 2,5 years. But now, I already come home to my lovely country, Indonesia :)".
Liat blognya beliau ngiler terus hihi. Food Photography‎ nya keren bangetttt. Jadi semangat belajar masak, semangat jadi istri dan ibu yang kreatif bikin masakan sehat dan enak untuk keluarga nanti.

Masih banyak lagi .......

Dari hasil pemikiran, perasaan, pengalaman, pengetahuan yang mereka tuangkan lewat tulisan, aku bisa banyak belajar dan banyak tau. Pikiran pun jadi lebih terbuka.

Untuk kalian tetap semangat menulis ya, tetaplah menyebar manfaat dan menginspirasi.

Untuk aku, setidaknya dengan menulis aku bisa berbagi sesuatu, menyampaikan dan menuangkan yang tak tersampaikan melalui lisan. Sedikit lebih exist tentunya :D. 
Semoga bermanfaat.

Wednesday, May 20, 2015

Jadi nanti mau ninggalin apa?

A: kalau Syifa TA nya udah mau selesaikan?

S: iya ka, doain ya biar aku cepet lulus. Abis itu nikah deh :D

A: Waa, serius kamu abis lulus mau nikah? Aamiin aamiin aku doain.

S: Hihi, ga deng ka. Aku mau Lanjut S2 dulu di ITB, aamiin. Aku pengen banget jadi dosen. Aku juga pngn punya suami orang ITB. Hee

A: Wah subhanallah, knp kamu mau jadi dosen Syif?

S: Iya, dari pengalaman aku kuliah. Ntah kenapa aku kurang sreg sama dosen dosennya. Mereka tuh terlalu berjarak sama kita mahasiswanya. Kurang peduli gitu ka. Padahal mereka masih muda dan pintar pintar, harusnya mereka bisa lebih membaur, supaya mahasiswanya semangat nuntut ilmu kan yaa.

A: Ehm, tapi ga semuanya kan. Soalnya rata rata dosen ditempatku asik asik ko. Baik. Perhatian sama mahasiswanya.

S: Mungkin ya ka. Tapi dr situ aku jadi bertekad pengen jadi dosen yang baik, yang asik yang dekat dengan mahasiswanya. Doain ya kaa.

A: Insya Allah.

S: Terus ka, ayahku dia pengen banget  bikin sekolah/ pesantren.
Nah aku bilang aku aja nanti yang buatin sekolah buat dia, gratis ka. Untuk orang orang yang kurang mampu.

A: aihh syifa cita cita kamu mulia sekali. Aamiin ya Allah, aku pasti doain kamu.

S: iya ka. Aku pengen sebelum aku pergi (meninggal) ada hal bermanfaat untuk orang lain yang aku tinggalkan. Salah satu hal yang akan menemani kita nanti amal jariahkan ka, nah insya Allah ilmu yang sudah aku berikan ke mahasiswa nanti, anak anak yang aku didik disekolah nanti bisa jadi amal jariah ka.

A: :') Syifa, Allah pasti dengar doanya Syifa. Dan semoga Allah kabulkan. Aamiin. Semangat yaa.

Tuesday, May 19, 2015

Apapun yang terjadi, sesibuk apapun, seberat apapun, sebanyak apapun amanah yang harus dikerjakan dan harus diselesaikan. Yang pertama selesaikan dulu ‘Amanah Allah’. Hari ini hafalan qur’annya sudah bertambah? Murojaah hafalannya sudah? Ibadahnya wajib dan sunnahnya sudah dilaksanakan dengan baik? Insya Allah, ketika Allah sudah ridha dengan ikhtiar yang kita lakukan, waktu akan terasa lapang, akan banyak pintu-pintu kemudahan dan keberkahan yang akan terbuka untuk menyelesaikan semuanya dengan baik. Semakin banyak amanah, semakin meningkat kualitas ibadah.”
(Yoyoh Yusroh, 2010)

Saturday, May 16, 2015

Karena setiap ujian adalah bentuk cinta-Nya

Hijabalila:

Dear, pernahkah kamu merasakan penatnya hidup ? Ketika air mata tak sanggup lagi melukiskan bebanmu :"

Ketika saudara tak lagi mampu menjadi teman berbagi, seolah bumi tak lagi bersahabat dengan suasana hatimu :"

Saat itu Allah sedang menunjukkan cinta-Nya padamu

Cinta yang pernah Allah letakkan pada Nabi Ibrahim saat mengujinya dengan api

Cinta yang pernah Allah lukiskan di hati Nabi Ayyub dengan ujian penyakit

Cinta yang pernah Allah hujamkan pada Rasulullah dengan ujian dari kaum kafir

Meski kadarnya tak sama, tapi itu adalah bagian dari cinta Allah

Allah bebankan masalah di pundakmu, agar engkau menunduk sujud pada-Nya

Allah teteskan kepedihan di qalbumu, agar air matamu mengalir mengingat-Nya

Allah letakkan kesempitan dihatimu agar engkau mengingat-Nya, melapangkan hati

Semua karena Allah mencintai do'a, sujudmu dan memohon pada-Nya

Bukankah mereka yang beriman diuji Allah ?
Sebagai pembuktian bahwa kita orang yang beriman, beriman pada Allah saat lapang dan sempit

Bila hari ini pundakmu terlalu berat menahan masalahmu, saat itu sajadah menunggumu untuk bermunajat

Saat itu juga Allah sedang menantimu untuk memohon, memohon belas kasih dan cinta-Nya.

Karena setiap ujian adalah bentuk cinta-Nya ♡

Thursday, May 14, 2015

Ibu, calon istriku dia tidak bisa masak

Di subuh yang dingin,,, ku dapati ibu sudah sibuk memasak untuk keluarga..

"Ibu masak apa? Bisa ku bantu?"

"Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan bapak" sahutnya..

"Alhamdulillah.. mantab pasti.. mari saya bantu.
Eh bu.. calon istriku dia tidak bisa masak loh.."

"Iya terus kenapa,,?" Sahut ibu..

"Ya tidak kenapa2 sih bu.. hanya cerita saja, hehehe"..

"Jangan di pikir memasak, mencuci, menyapu, mengurusi rumah dan lain lain itu kewajiban wanita"

"Hah.? Maksut ibu..?" Kaget..

"Itu semua adalah kewajiban lelaki"

"Tapi bukankah ibu setiap hari melakukannya?"

"Kewajiban istri adalah taat pada suami. Karena bapak itu tidak mungkin bisa mengurusi rumah maka ibu bantu mengurusi semuanya. Sebagai wujud cinta dan juga wujud istri yang mencari ridho suaminya"

Saya makin bingung bu.

"Bukankah kewajiban lelaki untuk menafkahi istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan" tanya ibu..

"Iya tentu saja bu.."

"Menurut mu pengertian nafkah itu yang seperti apa? Pakaian yang bersih adalah nafkah.
Sehingga mencuci adalah kewajiban suami.
Makanan adalah nafkah. Kalau beras. Itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan.
Sehingga memasak adalah kewajiban suami. Lalu rumah adalah kewajiban suami. Sehingga kebersihan rumah adalah kewajiban suami"

"Waaaaah.. sampai segitunya bu..? Lalu jika itu semua kewajiban suami. Kenapa ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut bapak sekalipun?

"Karena ibu juga seorang istri yang mencari ridha dari suaminya. Ibu juga mencari pahala agar selamat di akhirat sana. Karena ibu mencintai ayahmu, mana mungkin ibu tega menyuruh ayahmu yang baru pulang bekerja untuk melakukan tugas itu semua.
Jika ayahmu berpunya mungkin pembantu bisa jadi solusi.
Tapi jika belum ada, ini adalah ladang pahala untuk ibu"

Aku hanya diam..

"Pernah dengar cerita fatimah yang meminta pembantu kepada Nabi karena tangan nya lebam karena menumbuk tepung?" Tapi Nabi tidak memberinya.
Atau pernah dengar juga saat Umar di Omeli istrinya? Umar diam saja karena tahu betul.
Wanita kecintaannya sudah melakukan tugas macam2 yang sebenarnya itu bukanlah tugas
istri. Tapi karena patuh dan taatnya wanita semua ridha di kerjakannya.

"Iya buu..."

"Jadi laki laki selama ini salah sangka ya bu, seharusnya setiap lelaki bertrimakasih pada istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih payah istri."

"Eh. Terus kenapa ibu tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban ibu?"

"Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita. Atau menuntut kewajiban suami kita. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan. Mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk brusaha membaikan satu sama lain.

Yang wanita sebaik mungkin membantu suaminya. Yang lelaki sebaik mungkin membantu istrinya. Toh impianya rumah tangga sampai surga"

"Subhanallah.. eeh kalo calon istriku tau hal ini dan dia malas ngapa2 in bu?"

"Wanita beragama tentu tau bahwa ia harus mencari keridhoan suaminya. Sehingga tidak mungkin setega itu.

Sedang lelaki beragama tentu tau bahwa istrinya telah banyak membantu.
Sehingga tidak ada cara lain selain lebih mencintainya"

"Hening..."

Bersumber dari status facebook seorang teman.

Saturday, May 9, 2015

Kecewa

S: ka, aku lagi kecewa ni?

A: kecewa sama siapa?

S: sama sahabat aku ka, kita tuh udah bner bner deket, tapi kali ini dia buat aku kecewa.
Gimana caranya ya ka biar kecewa aku ini ilang?

A: kecewa itu rasanya memang ga enak, apalagi dengan seseorang yang sudah dekat sekali dengan kita. Karna ga ada yang sempurnakan. Dan wajar kalau kamu marah atau sedih. Tapii, kalau kamu ingat ingat terus hal yang buat kamu kecewa, yaa rasanya akan kecewa terus.
Coba deh kamu banyak banyakin ingat kebaikkan kebaikkan yang pernah dia buat untuk kamu, kebersamaan kalian yang menyenangkan. Semoga rasa kecewa mu cepat terobati.

S: gitu ya ka

A: *ngangguk ngangguk

Friday, May 8, 2015

Yang lagi Hits

Belakangan ini bahasannya melulu tentang jodoh. Maklumnya periode umur 20-an memang lagi Hits banget bahasan tentang jodoh.

Ga di media sosial, web portal berita, majelis majelis ilmu, pengajian, lingkaran, arisan keluarga, reuni sekolah, infotainment pun sering kali meliput kabar kabar bahagia dari pasangan yang baru saja menikah, baru saja punya anak. Sebut aja dude alisa, oki rio, dan yang paling baru nii, risti tagor dan stuart colin (hiii apal bner ya saya). Disitu kadang para mblo mblo merasa envy.

Dan setiap bahasan dimana pun itu ada aja yang dikait kaitkan dengan perihal jodoh dan menikah. Ehmm.

#saat pembagian kartu bpjs di kantor
R: mas pian, ko mas pian dapet kartu bpjsnya 4 sii,
S: iyalah ri, kan mas pian udh kwartet(1 istri dan 4 anak)
Klo kita kan masih single *ehhhhh

#bikin kopi
R: bikin kopi ah biar gendut
P: apa hubungannya kopi sama gendut
Y: mau gendut? Jangan minum kopi, mau gendut ya married (apalah apalah)
P: apaan boby blum married aja udah ndut.

#konsultasi Tugas akhir
N: ka, sekarang lagi musim nikah deh kayanya. Masa bulan ini aku dpet undangan terus.
S: iya deh, aku juga bulan ini hampir tiap minggu k kondangan.
Itu syifa minggu kmrn aku ksni dia ada undangan, minggu ini aku kesini juga ada undangan. Masya Allah...
K: terus k temen2aku juga udh bnyak yang punyak..
*untung aja dia ga tanya giliran kk kapan? :D

#telponan sama Retno
R: ci, lagi dmn?
S: di st bjong mau k depok. Ada apa no?
R: Ci ka dwi nikah nya kapan? Ko difacebooknya ka miko udh ada foto nikahannyq aja?
S: bsok ko tgl 10 ohh, akadnya emang kmrin, resepsinya besok.
R: ohh kirain salah tanggal.
R: ci, facial yuu.
S: kapaaan, retno kan bntar lagi mau brangkat. Ntar aja kalau retno udh pulang.
C: ehmm iya dh. Eh ci tauu ngga, riva kan juga mau nikah bulan juni.
S: iya??? Waaaa, alhamdulillah sbeng dngernya,....
R: iyaa, di WA gue kirim undangan gitu..

#dirumah
S: mah pa, bsok teteh mau k kondangan ya, ke bayu sma ka dwi
B: ohh ok, perlu dianter ga?
S: ga usah pa. Kta tmen teteh, masa kondangan sm orang tua, emangnya bagi rapott? Hahah
B: ohh jadi gitu, ga mau lagi ni dianter anter?
S: becanda pa :D

Dulu, setiap kali dapet undangn nikahan dari temen, atau cerita tentang temen yang hamil atau baru aja melahirkan, pastii bapa sama mamah tanya. Teteh kapan nyebar undangan, mamah kapan ya punya cucu, perkembangannya gimana??

Aku hanya jawab, sabar ya mah, semua ada waktunya. Mamah sama bapa doain aja.

Alhamdulillah sekarang mereka ngerti dan ga pernah tuh tanya tanya gitu lagi. Karena setiap mereka tanya hal itu jawabanku tetep sama.

Sabar, semua ada waktunya. Sebuah nama telah tertulis dalam rencana-Nya  :-)

"Mah, Pa inget yaa, kalau ada yang tanya anaknya bu Endang kapan nikah, anaknya pa Feri kapan nikah. Pertama senyum terus jawab, Insya Allah segera bantu doa ya..
Calonnya sudah ada?
Alhamdulillah ada. "
#belajar sabar dan yakin dengan ketentuan-Nya

Akhlak adalah mahkota

Khalid bin Nazar berkata, aku mendengar Imam Malik bin Anas berkata pada seorang pemuda Quraisy: "Wahai anak saudaraku, belajarlah adab (akhlak) sebelum kamu belajar ilmu lainnya"

Mengapa akhlak ini sangat penting? Sebab bila pencari ilmu jauh dari adab maka bukan ilmu yang didapat olehnya namun kesombongan, adapun bila mendapatkan ilmu maka ilmu itu akan jauh dari manfaat

Namun di tangan orang yang berakhlak, ilmu akan memuliakan dirinya dan memuliakan orang lain, kata-katanya akan jadi penyemangat orang meninggalkan maksiat dan pendorong dalam kebaikan

Bagi Muslimah apalagi, akhlak lebih dari hiasan dirinya, akhlak adalah mahkotanya

Dari Hijab Alila

Tuesday, May 5, 2015

Jika jodoh adalah bagian dari rizqi

Jika jodoh adalah bagian dari rizqi, boleh jadi berlaku pula kaidah yang sama. Sosok itu telah tertulis namanya. Tiada tertukar, dan tiada salah tanggal. Tetapi rasa kebersamaan, akan ditentukan oleh bagaimana adab dalam mengambilnya. Bagi mereka yang menjaga kesucian, terkaruniakanlah lapis-lapis keberkahan. Bagi mereka yang mencemarinya dengan hal-hal mendekati zina, ada kenikmatan yang kan hilang meski pintu taubat masih dibuka lapang-lapang. Sebab amat berbeda, yang dihulurkan penuh keridhaan, dibanding yang dilemparkan penuh kemurkaan.
— Salim A. Fillah

Sunday, April 26, 2015

Semua ada waktunya

udashidiq:

Apa jadinya jikalau jeruk dipetik sebelum ia matang?
Banyak cinta yang dipetik di saat yang salah, ia bahkan belum cukup matang untuk dinikmati manisnya.

Hasilnya apa….

cinta yang belum matang hanya akan dibuang, karena ia belumlah manis, belum layak untuk dinikmati

Bersabarlah

Ibnul Qayyim punya istilah yang sangat indah menjelaskan sabda Rasul bahwa mukmin itu seperti pohon kurma

Pohon kurma itu kata ibnul qayyim, paling sabar dedaunannya, tidak mudah jatuh diterpa angin kencang

Begitulah juga seorang mukmin, paling sabar saat musibah, saat menanti dan saat beramal

Tabah dalam cintanya, dalam amalnya..

#konsekuensi memilih untuk menunggu adalah bersabar. Semua ada waktunya.
#don't think too much, just do anything you can do. Let Allah take His turn then.

Friday, April 24, 2015

Kalaulah hati itu bersih...


quranid:

Kalau selama ini kita sulit untuk menjaga interaksi dengan Quran, mungkin karena hati kitanya sedang kotor tertutupi noda bekas dosa.

Maka mintalah Allah untuk membersihkan hatimu dengan memohon ampun kepada-Nya. Agar dengannya kita bisa merasakan lezatnya membaca Quran..

“Ya Allah, rahmatilah kami dengan Quran. Serta jadikanlah Quran sebagai imam, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah apa yang aku lupa dari
Quran. Ajarkanlah padaku apa yang aku tidak ketahui darinya, serta berikanlah kami.rezeki berupa kemampuan dan Kelezatan dalam membacanya di siang juga malam.
Serta jadikanlah Quran sebagai hujjah bagiku di yaumul akhir nanti yaa Rabbal ‘aalamiin”.

Allahummarhamna bil qur'aan

Wednesday, April 22, 2015

Tarjim Qur'an Harian #22042015

💦QS. Ali Imron : 14 - 17💦
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

أَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴﻄَﺎﻥِ ﺍﻟﺮَّﺟِﻴْﻢِ

بِسمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik 
(surga)"
(QS. Ali Imran : 14)


قُلْ أَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِنْ ذَٰلِكُمْ ۚ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَأَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
"Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya"
(QS. Ali Imran : 15)


الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka"
(QS. Ali Imran : 16)


الصَّابِرِينَ وَالصَّادِقِينَ وَالْقَانِتِينَ وَالْمُنْفِقِينَ وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالْأَسْحَارِ
"(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur."
(QS. Ali Imran : 17)

    AHQ & IHQ
  " Majelis Ilmu Qur'ani "

Thursday, April 16, 2015

Kapan?

Apakah kita di cintai Allah?

Seseorang yang dicintai Allah mempunyai beberapa ciri:


Dipersulit untuk berbuat maksiat. Contohnya, seseorang itu berniat jahat atau buruk, ada aja caranya Allah untuk menggagalkan niat itu, misalnya tiba- tiba dia lupa, atau ketiduran atau dialihkan keurusan yang lain, bisa jadi langsung Allah tegur sebagai tanda bahwa niatnya itu ga akan direstui Allah.


Dimudahkan untuk taat sadar atau tanpa sadar, contohnya seseorang itu sedang tidur dimalam hari, waktu tajahud tiba, dia lupa pasang alarm tapi tiba- tiba ada kucing berantem, jadi aja dia kebangun, waktu dia ingin tidur lagi, mendadak Allah buat dia pingin buang air kecil, jadilah akhirnya Allah gerakkan hatinya untuk solat tahajud setelahnya. "Oh iya ya, mungkin ini cara Allah bangunin saya, biar saya tahajud :)". dan lain- lain. 

Selalu dibuat bergantung kepada Allah. Banyak yang mengira bahwa ujian, cobaan, kesulitan yang kita alami adalah hukuman dari Allah padahal belum tentu, bisa jadi itu adalah karunia Allah dalam bentuk lain, dengan kesulitan boleh jadi, kita jadi lebih dekat, lebih banyak beribadah, lebih banyak berdoa ke Allah. itu salah satu tanda bahwa Allah membuat kita bergantung kepadaNya. Intinya Allah itu ingin kita selalu dekat denganNya, karena belum tentu ketika Allah beri nikmat kita akan sedekat itu denganNya. 


~ Mesjid Istiqlal, 12 April 2015 ~
AA Gym   

Kenapa masih bertahan?

Karena...

Wednesday, April 15, 2015

Bersemangatlah, Kawan…

Satu waktu, sudah lama sekali…
Seseorang berkata dengan wajah sendu…

“Alangkah beratnya… Alangkah banyak rintangan… Alangkah berbilang sandungan… Alangkah rumitnya.”

Aku bertanya, “Lalu?”

Dia menatapku dalam-dalam, lalu menunduk…

“Apakah sebaiknya kuhentikan saja ikhtiar ini?”

“Hanya karena itu kau menyerah kawan?”
Aku bertanya meski tak begitu yakin apakah aku sanggup menghadapi selaksa badai ujian dalam ikhtiar seperti dialaminya,

“Yah… bagaimana lagi? Tidakkah semua hadangan ini pertanda bahwa Allah tak meridhainya?”

Aku membersamainya menghela nafas panjang,
Lalu bertanya, “Andai Muhammad -shalallaahu ‘alaihi wa sallam- berfikir sebagaimana engkau menalar, kan adakah Islam di muka bumi?”

“Maksudmu akhi?”  ia terbelalak.

“Ya. Andai Muhammad berpikir bahwa banyak kesulitan berarti tak diridhai Allah, bukankah ia akan berhenti di awal-awal risalah?”

“Ada banyak titik sepertimu saat ini, Saat Muhammad bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar…
Mungkin saat dalam rukuknya ia dijerat di bagian leher, Mungkin saat ia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta, Mungkin saat ia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu, Mungkin saat ia dikatai gila, penyair, dukun, dan tukang sihir, Mungkin saat ia dan keluarga diboikot total di syi’b Abi Thalib, Mungkin saat ia saksikan sahabat-sahabatnya disiksa di depan mata, Atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang, Atau justru saat dunia ditawarkan padanya; tahta, harta, wanita…”

“Jika Muhammad berpikir sebagaimana engkau menalar, tidakkah ia punya banyak saat untuk memilih berhenti?”

“Tapi Muhammad tahu, kawan… Ridha Allah tak terletak pada sulit atau mudahnya, berat atau ringannya, bahagia atau deritanya, senyum atau lukanya, tawa atau tangisnya”

“Ridha Allah terletak pada apakah kita menaatiNya dalam menghadapi semua itu? Apakah kita berjalan dengan menjaga perintah dan larangNya dalam semua keadaan dan ikhtiar yang kita lakukan?”
“Maka selama di situ engkau berjalan, bersemangatlah kawan…”

~ Dalam Dekapan Ukhuwah, Salim A. Fillah (via tumblr) ~

Masya Allah, yang terpenting Allah Ridha titik.

Saturday, April 11, 2015

Berapa 2 x 2?

TOLONG dijawab:
1. 2×2
2. 167×124
Ya, pertanyaan no.1 adalah pertanyaan intuitif dan dapat kita jawab secara intuitif, tapi pertanyaan no.2 adalah pertanyaan kognitif dan dibutuhkan usaha kognitif pula untuk menjawabnya, yang sayangnya untuk melakukan usaha kognitif kita sering kali malas.
Dan perlu diketahui, ternyata ketika seseorang sedang/akan melakukan maksiat, maka yang bekerja adalah sistem intuitif, bukan kognitif.
Itulah yang terjadi pada Adam dan Hawa, mereka secara intuitif terbujuk rayuan setan.dan kemudian menyesal setelah melakuannya
(setelah itu baru sistem kognitif mereka bekerja).
Nah, lain kali kalau mau melakukan kegiatan maksiat, pertimbangkan dulu dengan sistem kognitif diri kita, kalau tidak akibatnya berat.
Nabi Adam dibuang dari surga, dan jangan sampai kesempatan memperbaikinya di dunia ini kita sia-siakan.
Ya Allah, kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.
Sumber: https://www.islampos.com/berapa-2-x-2-176333/

Inilah Caraku

Dengan tak menghubungimu,
tak juga mengirim pesan untuk menanyakan kabarmu mungkin ini tak biasa.
Tapi bagiku,
Inilah cara terbaik
Aku menjauh darimu, Bukan karena aku membencimu.
Aku hanya ingin menjagaku juga menjagamu, Menjaga tulusnya hatimu, juga menjaga kesucian hatiku...
Inilah caraku ...
Dalam diamku...
Dalam cara tak biasaku...
Meski sulit...
Meski berat...
Namun ku tahu ini pilihan terbaik agar kita tak terlalu saling mengharap...
Karena berharap hanya pantas pada Sang Pemberi Nafas. Karena berharap hanya pantas digantungkan pada Sang Pengatur Detak Jantung..
Pada-Nya kuharap DIA kan menjagamu untukku, PadaNya kutitipkan hatimu,
Biarlah ku hanya bisa menyapamu lewat senandung do'a...
Agar Untukmulah segala kebaikan,
Agar bersamamulah segala keindahan kelak jika telah tiba waktunya, kan kita arungi hidup ini bersama hingga menuju Surga-Nya...
Aamiin Ya Rabbal'aalamiin

Friday, April 10, 2015

Sifat Kasih Sayang Harus Ada Pada Seorang Mukmin

Jum'at, 10 April 2015 / 20 Jumaditsani 1436 H

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ingatkah anda kisah shahih hadits seorang pelacur yang masuk surga karena memberi minum seekor anjing yang kehausan?

Tidakkah anda berpikir? Pelacur? Anjing?

Ya, sifat kasih sayang (rahmat) itu dan berjiwa hanif. Allah Maha tahu mana hati hamba-Nya yang benar-benar memiliki sifat ini. (ingat! bukan berarti pembenaran boleh menjadi pelacur asalkan memiliki sifat kasih sayang/rahmah, kita tidak tahu bagaimana hati pelacur tersebut, mungkin dia terpaksa dan hatinya terus mengingkari dan selalu berdoa agar bisa lepas dari kubangan tersebut)

Tidak layak seorang mengaku beriman dan mukmin tetapi kasar, banyak mencela, berkata kasar, wajah sangar, sombong dan tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Mengaku mukmin dan muslim harus disertai pembuktian memiliki rasa kasih sayang. Hati peka terhadap kebaikan dan peka terhadap orang yang lemah, miskin dan perlu ditolong. Kasih sayang kepada saudaranya, menginginkan kebaikan serta lembut terhadap saudaranya se-Islam.

Berikut kisahnya dalam hadits ini,

بَيْنَمَا كَلْبٌ يُطِيفُ بِرَكِيَّةٍ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ إِذْ رَأَتْهُ بَغِيٌّ مِنْ بَغَايَا بَنِي إِسْرَائِيلَ فَنَزَعَتْ مُوقَهَا فَسَقَتْهُ فَغُفِرَ لَهَا بِهِ

“Tatkala ada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan berputar-putar mengelilingi sebuah sumur yang berisi air, tiba-tiba anjing tersebut dilihat oleh seorang wanita pezina dari kaum bani Israil, maka wanita tersebut melepaskan khufnya (sepatunya untuk turun ke sumur dan mengisi air ke sepatu tersebut-pen) lalu memberi minum kepada si anjing tersebut. Maka Allah pun mengampuni wanita tersebut karena amalannya itu”[1]

Sifat rahmah dan kasih sayang sudah dicontohkan oleh teladan kita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allah Ta’ala berfirman,

لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (At Taubah: 128)

Dan beliau juga memerintahkan agar bersifat kasih sayang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabada,

إِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ

“Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang.”[2]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda

الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Para pengasih dan penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahmaan (Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang-pen), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yagn ada di langit”[3]

Al-Munaawir rahimahullah berkata,

بِصِيْغَةِ الْعُمُوْمِ يَشْمَلُ جَمِيْعَ أَصْنَافِ الخَلاَئِقِ فَيُرْحَمُ البَرّ وَالفَاجِرُ وَالنَّاطِقُ والْمُبْهَمُ وَالْوَحْشُ وَالطَّيْرُ

“Sabda Nabi (rahmatilah yang ada di bumi) dengan konteks keumuman, mencakup seluruh jenis makhluk, maka mencakup rahmat kepada orang baik, orang fajir, orang yang berbicara, orang yang bisu, hewan dan burung”[4]

Demikian semoga bermanfaat
 
------------------
[1] HR Al-Bukhari no 3467 dan Muslim no 2245
[2]  HR At-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir, dan dihasankan oleh Syaikh Albani dalam shahih Al-Jaami’ no 2377
[3] HR Abu Dawud no 4941 dan At-Thirmidzi no 1924 dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam as-Shahihah no 925
[4] Faidhul Qadiir 1/473, Maktabah At-Tijariyah, Mesir, cet. I, 1346 H, syamilah

=======================

♻♻♻♻♻♻♻♻
Facebook : Komunitas Ma'tsurat (KOMA)
Page : Komunitas Ma'tsurat - KOMA
Twitter : @komaindonesia
Email : komunitas.matsurat@gmail.com
Blog : komunitasmatsurat.blogspot.com
Gabung Koma via whatsapp ketik :
GabungKoma#Nama#No.WA#L/P#Domisili
Kirim ke :
Ikhwan : 081312283340 (S Rijal)
Akhwat : 08170428091 (Mufa)
♻♻♻♻♻♻

Thursday, April 9, 2015

Percakapan Allah dan seorang hamba

Allah : “ Hambaku, bangunlah! Lakukan shalat malam 11rakaat .. ”

Hamba : “Illahi, aku lelah, tidak sanggup rasanya.”

Allah : “ Hambaku, lakukan 2 rakaat syafa’ dan 1 rakaat witir saja .. ”

Hamba : “Illahi, aku lelah dan rasanya sulit bagiku untuk bangun di tengah malam.”

Allah : “ Hambaku shalat witir saja ..”

Hamba : “Illahi, hari ini capek sekali, apa tidak ada cara lain?”

Allah : “ Hambaku, wudhulah sebelum tidur lalu menatap ke langit katakan YA ALLAH…”

Hamba : “ Illahi, aku sudah ngantuk kalau aku bangun nanti ngantuknya hilang. ”

Allah : “ Hambaku, tayammum saja di tempat tidur mu dan katakan YA ALLAH..”

Hamba : “Illahi, udara terasa dingin sekali, aku tak sanggup mengeluarkan tanganku dari dalam selimut.”

Allah : “ Hambaku, kalau begitu sebut saja dalam hati YA ALLAH, dan akan kami hitung itu sebagai shalat malam. ”

Sampai disini si hamba sudah tidak peduli karena tertidur pulas ..

Allah : “Lihatlah wahai malaikatku, bagaimana telah aku mudahkan semua baginya, akan tetapi dia pergi dariku dan tidur tanpa meninggalkan apapun.. Bila datang waktu subuh bangunkan dia agar dia bermunajat padaku, Karena aku merindukan suaranya ..”

Malaikat : “Ya Illahi, telah kami bangunkan dia tapi dia kembali tidur.”

Allah : “ Bisikkan di telinganya bahwa aku menantinya.”

Malaikat : “Illahi, dia tetap tidur.”

Allah : “ Katakan, sudah azan sebentar lagi matahari terbit. Bangunlah sebelum habis waktu subuh.”

Malaikat : “Illahi, apa Engkau tidak ingin marah padanya?”

Allah : “Hambaku tidak memiliki siapapun selain Aku, semoga suatu saat dia bertobat. Hambaku, ketika engkau shalat aku menyimak dan memandangmu, seakan aku tidak memiliki hamba selainmu… Namun engkau lalai seakan kau memiliki ratusan Tuhan..

Betapa Maha Penyayangnya Engkau, ya Rabb ..
Betapa Maha Pengampunnya Engkau, ya Allah ..
Betapa Maha Agungnya Engkau, ya Illahi …
Ampuni kami hambaMu yang lemah ini…
Aamiin allahumma aamiin :’)

Sumber: Retno DN (blog.retno.net)

KEBERKAHAN WAKTU⌚

Kasus 1
A : Minggu depan nonton yuk..
B : Ayook….
A : Emmm tapi bukannya  udah mau ujian ya
B : Kan nonton sekali-sekali, belajarnya masih bisa di waktu lain kok

A : Eh Minggu depan ngaji yuk…
B : Waduh maaf nih ujian semester udah deket
A : Ngajinya sebentar kok
B : Emmm… tapi masih banyak banget materi ujian yang belum paham

Kasus 2
A : (via phone) Sob maaf gerimis nih, maen futsalnya minggu depan aja ya
B : Yaelah cuma gerimis kecil, entar kujemput pake mantel

A : (Via phone) jadi ikut ngaji hari ni?
B : Aduh kayaknya cuaca ga dukung nih, udah mulai gerimis
A : kujemput pake mantel ya..?
B : Emmm… ga usah, lagian ga nyaman nanti ngajinya kalo bajunya agak basah-basah gitu

Kasus 3
A : Pokoknya aku harus bisa wisata keliling nusantara, korea, dan jepang
B : jauh amat wisatanya?
A : Iya dong, kalo mau liat tempat indah memang harus jauh melangkah

B : Besok ikut pengajian yuk
A : Dimana?
B : Itu, di masiid samping kampus kita
A : Wah jauh amat…

Kasus 4
A : hari minggu shoping yuk
B : Ayuk pas banget nih
A : eh tapi hari minggu kan jadwalnya dirimu beres-beres rumah
B : Tenang aja, hari lain juga bisa koq

B : Minggu ngaji yuk
A : Kalo minggu jadwal aku beres-beres rumah
B : Beres-beresnya hari lain aja, entar aku bantuin
A : Hari lain aku sibuk

Lihat pintarnya setan meniupkan alasan ketika kita hendak dekat pada ilmu Allah, dan ketika untuk urusan dunia alasan itu entah hilang kemana.

APAKAH KITA ORANG SIBUK ???

Ada seorang ulama berguru kepada seorang ulama

Selang beberapa lama, saat dia ingin melanjutkan belajar ke guru lain gurunya berpesan :

“Jangan tinggalkan membaca Al Qur’an, Semakin banyak baca Al Qur’an urusanmu semakin mudah”

Dan muridnya pun melakukan. Dia
membaca Al Qur’an 3 juz per hari.

Dia menambahkan hingga 10 juz per hari.

Dan urusannya semakin mudah.

Allah yang mengurus semua urusannya.

Waktu pun semakin berkah.

Apa yang dimaksud dengan berkahnya waktu?

Bisa melakukan banyak hal dalam waktu sedikit. Itulah berkah Al Qur’an .

Al Qur’an membuat kita mudah mengefektifkan manajemen waktu.

Bukan kita yang atur waktu kita, tapi Allah

Padahal teorinya orang yang membaca AlQur’an menghabiskan banyak waktu, mengurangi jatah kegiatan lain, tapi Allah yang membuat waktunya itu jadi berkah.
Hingga menjadi begitu efektif.
Hidup pun efektif.

Dan Allah akan mencurahkan banyak berkah dan kebaikan pada kita karena Al Qur’an .

Salah satu berkahnya adalah membuka pintu kebaikan, membuka kesempatan untuk amal shalih berikutnya.

Dan Salah satu balasan bagi amal shalih yang kita lakukan adalah kesempatan untuk amal baik berikutnya. Jagalah Allah maka Allah akan menjagamu
Dan sebaliknya waktu yg selalu sibuk shg hanya habis untuk urusan dunia yg terserak, bisa jadi itu adalah tandanya ada yg salah dlm hidup kita,

Barangsiapa yg bangun di pagi hari dan hanya dunia yg di pikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat HAK ALLAH dalam dirinya, maka ALLAH akan  menanamkan 4 macam penyakit padanya :
1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya.
2. Kesibukan yang tidak pernah jelas akhirnya.
3. Kebutuhan yang tidak pernah merasa terpenuhi.
4. Khayalan yang tidak berujung wujudnya.
[Hadits Riwayat Muslim]

Note :
“Keberkahan waktu yaitu bisa melakukan banyak amal kebaikan dalam waktu sedikit”

#NoteToMySelf
Semakin banyak kerjaan, semakin sering baca al quran. Allah yg akan bantu bereskan kerjaan kita ��

Sumber: Ustadzah Nel

Sunday, April 5, 2015

HIDUP SAYA MEMBOSANKAN, USTADZ

T : "Ustadz, kenapa kok saya ngerasa bosen ya dengan hidup saya yang gini-giniiii terus...
Ga ada variasinya Tadz, ga ada nikmatnya.
Hidupku hambar pak Ustadz. Apalagi masalah saya itu ituuuu aja...  Bosen saya Ustadz... Pengen bahagia tapi ko sulit ya Tadz?"

J : "Ooow.... itu tho...
Mungkin saat ini Alloh juga lagi bosen sama ibu."

T : "Alloh bosen sama saya Ust? Gimana maksudnya tuh ust?"

J : "Mungkin Alloh "capek" nyari ibu tapi ga pernah ketemu.

- Dicari diantara ahli dhuha, ibu ga ada.
- Diantara ahli tahajud juga ga ada.
- Diantara ahli puasa sunnah, ibu juga ga ada.
- Diantara ahli sedekah, ibu juga ga keliatan.
- Diantara ahli Quran, ibu juga ga ada di sana.
- Diantara ahli haji, tabungan pun ibu blm punya, rekening pun ibu blm buka...
- Diantara ahli thalabul 'ilmi, ibu jg gak ada..
- Diantara orang-orang khusyuk sholatnya, ibu juga ga ada.
- Bahkan ibu dicariin diantara mereka yg ahli menutup aurat, tetep juga ga ketemu. Ibu masih minimalis cari yg praktis, tipis, junkis biar isis.

Trus Alloh mesti mau nyari ibu kemana lagi Buuu...?"

T : "????₩¥£€_%%"

Ya Allah...
Berikan kpd kami kemudahan utk taat dan cinta ketaatan padaMu.. Aamiin...

Saturday, April 4, 2015

Kitakah ...?

Pada suatu ketika, Rasulullah saw bertanya kepada para sahabat, “Siapakah yang paling luar biasa imannya?”

Para sahabat menjawab, “Malaikat, ya Rasulallah.”

Balas Rasulullah, “Sudah tentulah malaikat luar biasa imannya, karena mereka senantiasa di sisi Allah.”

Seketika terdiam para sahabat, dan menjawab lagi, “Para nabi, ya Rasulallah.”

Rasulullah saw berkata, “Para nabi sudah tentu hebat imannya, karena mereka menerima wahyu dari Allah.”

Para sahabat mencoba lagi, “Kalau begitu, kamilah yang paling beriman.”

Jawab Rasulullah, “Aku berada di tengah-tengah kalian, sudah tentulah kalian orang yang paling beriman.”

Lalu, salah seorang dari sahabat berkata, “Kalau begitu, Allah dan Rasul-Nya sajalah yang mengetahui.”

Maka dengan perlahan, Rasulullah berkata, “Mereka adalah umat yang hidup sesudahku Mereka membaca al-Quran dan beriman dengan isinya. Orang yang beriman denganku dan pernah bertemu denganku, adalah orang yang bahagia. Namun orang yang tujuh kali lebih bahagia adalah mereka yang tidak pernah bertemu aku tetapi beriman denganku.”

Rasulullah diam seketika. Kemudian, beliau menyambung dengan suara yang lirih, “Sesungguhnya, aku rindukan mereka….”

Kitakah...  yg pantas dirindui Rasulullah??.. tp akhlaq kita sdh spt yg diinginkan Rasulullah ???.. sdhkn kita istiqomah jalankan sunah-sunahnya... ???
Jawabnya ada di hati kita....

Friday, April 3, 2015

Menghargai Usaha Si Kecil

Assalamu'alaikum...

Ada kisah bagus ni, dari komunitas preschool online di facebook. Untuk kita kita para calon ibu, calon ayah, juga untuk yang sudah jadi orangtua.

Semoga bermanfaat :)

Sederhana, tapi mudah2an bisa sedikit membangkitkan semangat ayah bunda dalam membangun interaksi yang positif dengan anak.

Pagi ini seperti biasa saya bersiap-siap mengantar Anak saya Jamie (3 tahun) ke sekolah. Alhamdulillah Jamie sudah bisa pakai baju sendiri, tapi kali ini, bajunya dipakai terbalik
(gambarnya Mickey memeluk dari belakang, dia pikir, Mickeynya harus di depan, jadilah dipakai terbalik) Saya bilang, "Jamie, bajunya terbalik, Nak. Mickeynya harusnya di belakang, yuk mama bantu benerin" padahal menurut saya kata-kata saya sudah halus, tapi Jamie tetap bersikeras bahwa dia benar pakai bajunya dan tidak mau
dibetulkan. Berkali-kali membujuk tapi tetap tidak berhasil. Ya sudah, saya pikir, daripada dia marah, saya ngalah.

Sampai di sekolah, kami disambut gurunya Jamie dengan riang, "waaahhh subhanallaah...cantiknya
Jamie...sepertinya hari ini ada yang pakai baju sendiri, ya???" Jamie senyum lebar. "Itu tanda-tanda anak mandiri, Alhamdulillah..."
Senyumnya tambah lebar.
"Gambar apa itu, Jem?"
"Mickey, bu"
"Cantik, ya? Warnanya pink. Tapi sepertinya akan lebih cantik jika Mickeynya dibelakang, jadi seperti memeluk Jamie. Boleh kita putar?"
"Boleh"
Jawab Jamie langsung, pakai senyum!!!
Rahang saya langsung jatuh saking
herannya...tadi saya sampai berkeringat membujuk+menahan sabar...dimana salah saya sampai Jamie tidak mau menuruti saya?
Karena penasaran, saya cerita ke gurunya Jamie kejadian sebelumnya, dan saya tanya, salah saya dimana??

Begini kata gurunya...
"Ibu tidak salah. Hanya saja, anak akan jadi lebih positif jika kita fokus pada keberhasilannya dulu, baru kita membenarkan kesalahannya" Stlh bicara panjang lebar, sampailah pengertian itu pada saya.

Bahwa kesalahan yang sering terjadi adalah kita terlalu fokus pada kesalahan anak, sehingga kalimat pertama yang keluar dari kita negatif.

Saat itulah anak langsung membentuk benteng pertahanan sehingga kita Sulit untuk memberi
masukan yang positif. Di samping itu, hal ini bisa fatal akibatnya karena bisa meruntuhkan kepercayaan diri sang anak.

Karena menurut dia, memakai baju sendiri adalah sebuah keberhasilan. Hidup mereka memang baru segitu, beda halnya dengan orang dewasa
yang dianggap berhasil jika sukses dalam karier, misalnya.

Anak-anak tidak. Bagi mereka, bisa memakai baju sndri = keberhasilan. Bisa menuang air ke gelas sendiri = keberhasilan. Bisa makan sendiri
= keberhasilan besar!!!

Jadi, Cobalah u/memandang keberhasilan dari level mereka. Jgn lupa, baru berapa tahun mereka hidup di dunia ini???
Jika kita terus fokus pada hal yang negatif (kesalahan anak, seperti baju terbalik, air yang tumpah saat dia tuang, makan yang berantakan,
dll) apa menurut ayah bunda, anak kita tidak sedih jika usahanya tidak dihargai?

U/mengkoreksi anak, juga sangat fatal akibatnya jika kita langsung serobot membetulkan, seperti
misalnya, "Nak itu belum bersih, sini mama bersihin"
Bedakan dengan : "Wah...anak mama bisa membersihkan sendiri...pintarnya...eh kayaknya masih ada sisa kotoran, mau bersihkan sendiri lagi/perlu bantuan mama?" (tawarkan, jangan langgar privasinya) butuh sedikit ekstra waktu, ekstra sabar, tapi insyaAllah efeknya luar biasa positif jika selalu dilakukan. Inilah investasi sebenarnya.

Fokus pada pencapaiannya dulu, baru benarkan kesalahannya dan tawarkan u/membantu, anak akan lbh senang+lebih cepat mandiri ketimbang kita selalu mengerjakan apa yg sebenarnya bisa mereka kerjakan sendiri, asalkan tidak berbahaya.

Pujilah dengan setulus mungkin, ekspresi yang penuh dan semangat, karena semangat itu menular, dan anak2 paling pintar membaca hati org lain. Mereka tau mana yg tulus dan tidak, Maka matapun harus bicara. Pujian dengan ekspresi seperti terkejut campur senang, akan mengukir senyum lebar dan kepercayaan diri anak akan meningkat.

-ega, a proud full time mother of 2 amazing children-
Sumber : pengalaman bunda Ega yang di share
langsung oleh beliau di group WA jabar_1 HEbPA